Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Batu Ginjal Secara Alami, Mudah dan Sederhana

Kompas.com - 26/03/2022, 15:52 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seperti kebanyakan penyakit pada umumnya, batu ginjal perlu mendapat penanganan yang serius.

Batu ginjal yang tidak segera diatasi dapat mengakibatkan rasa sakit saat buang air kecil maupun infeksi pada ginjal.

Bagi yang belum tahu, batu ginjal merupakan endapan berbentuk keras di dalam ginjal yang terbuat dari garam dan mineral.

Batu ginjal dapat memengaruhi bagian mana pun dari saluran kemih, mulai dari ginjal hingga kandung kemih.

Seringkali batu ginjal terbentuk ketika urin menjadi pekat yang memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel.

Batu ginjal bisa diatasi di rumah

Sebelum mengetahui cara mengatasi batu ginjal, simak dulu mengapa penyakit yang satu ini bisa terjadi.

Batu ginjal dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti dehidrasi, pola makan, kondisi medis, obat-obatan, atau genetika.

Sementara itu, untuk gejalanya, batu ginjal bisa diketahui dari jumlah urin sedikit saat buang air kecil, rasa sakit, dan nyeri di pinggang bawah dan samping.

Ada berbagai jenis batu ginjal yang bisa terbentuk, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, dan struvite.

Dalam hal ini, kalsium oksalat adalah jenis yang paling umum dan membentuk sekitar 70 persen dari batu ginjal.

Beberapa orang lebih memilih langsung berkonsultasi ke dokter setelah mengalami gejala-gejala tersebut.

Tujuannya untuk memastikan apakah mereka benar-benar terkena batu ginjal atau untuk mengatasi penyakit ini.

Untungnya batu ginjal bisa diatasi dengan cara sederhana di rumah sehingga tidak perlu sering pergi ke dokter.

Baca juga: 6 Langkah Sederhana Cegah Batu Ginjal

Seperti yang disarankan oleh praktisi perawat bersertifikat dari Cleveland Clinic, Tiffany Loboda, CNP, berikut ini.

1. Minum banyak cairan

Loboda mengatakan bahwa batu ginjal sebenarnya bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup, salah satunya dengan meminum banyak cairan.

Hal itu disarankannya sebab salah satu penyebab batu ginjal paling umum adalah tidak minum cukup cairan.

"Tetap terhidrasi dengan baik adalah salah satu faktor terpenting untuk pencegahan," ujar Loboda.

Ia menyampaikan, cara tersebut bisa dilakukan asalkan tidak ada kondisi medis tertentu yang menghalangi.

Loboda menjelaskan, normalnya urin yang dikeluarkan saat buang air kecil setiap hari sebanyak 2,5-3 liter.

Itu tandanya kita disarankan untuk minum sekitar 80-100 ons cairan untuk dalam sehari.

Ada beberapa cairan yang bisa diminum untuk mengatasi batu ginjal, seperti cuka sari apel, jus akar dandelion, dan jus batang pisang.

“Air jelas merupakan hal terbaik, tetapi semua cairan penting,” catat Loboda.

2. Mengonsumsi buah-buahan mengandung sitrat

Ada buah-buahan mengandung sitrat yang disukai banyak orang, seperti jeruk, lemon, limau, tomat, dan melon.

Buah-buahan itu digemari banyak karena rasanya yang lezat dan segar. Tapi, juga baik untuk mengatasi batu ginjal.

Alasanya adalah jeruk, lemon, limau, tomat, dan melon dapat menjaga kadar sitrat tetap tinggi.

Sitrat penting karena mengikat kalsium dalam urin,” kata Loboda.

Loboda menerangkan, sitrat juga dapat melarutkan beberapa kristal agar tidak berubah menjadi batu ginjal.

Untuk cara mengonsumsinya, buah-buahan tersebut bisa ditambahkan ke dalam salad atau menu makanan sehari-hari.

Cara lainnya adalah meminum jeruk dalam bentuk jus konsentrat. Minuman ini sebaiknya dikonsumsi sebanyak 4-32 ons.

Jeruk bisa diibaratkan sebagai perisai. Semakin banyak jeruk yang dikonsumsi, semakin kuat perisai untuk mencegah batu ginjal," jelas Loboda.

Di sisi lain, ia juga menyarankan minuman yang mengandung tinggi sitrat, seperti soda bening.

“Minuman itu memiliki jumlah sitrat yang baik. Soda bening tidak membawa risiko tinggi batu seperti soda berwarna lebih gelap,” kata Loboda.

“Soda berwarna hitam mengandung banyak asam fosfat yang dapat mengasamkan urin," tambahnya.

Baca juga: Kenali 5 Gejala Batu Ginjal dan Kapan Harus Bertemu Dokter

3. Makan makanan tinggi kalsium

Walau jenis batu ginjal paling umum adalah kalsium oksalat, bukan berarti penderita batu ginjal harus menghindari kalsium.

Justru kalsium perlu dijaga kadarnya agar dapat mengikat oksalat di usus.

Dan, jika asupan kalsium dibatasi akibatnya tidak akan keluar melalui saluran pencernaan melalui tinja.

Disarankan untuk mengasup sekitar 1.000-1.200 miligram kalsium per hari agar kadar kalsium terjaga.

Sementara, makanan yang mengandung tinggi oksalat, seperti bayam, bit, kacang-kacangan, dan teh hitam, hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah sedang.

4. Perhatikan asupan natrium

Menjalani pola makan rendah sodium, sekitar 2.000-2.300 miligram sehari, dapat membantu mencegah batu ginjal.

Sebab, terlalu banyak natrium dapat memicu batu ginjal dengan meningkatkan jumlah kalsium dalam urin.

Perhatikan juga jenis makanan yang dimakan, terutama yang diproses, diawetkan, dikalengkan, atau diasamkan sebab mengandung tinggi natrium.

Salah satu cara untuk mengurangi jumlah garam dalam makanan adalah dengan membaca label dan mempertimbangkan ukuran porsi makanan.

Kapan harus pergi ke dokter?

Batu ginjal memang bisa diatasi di rumah. Tapi, bukan berarti perawatan medis bisa dinomorduakan.

Justru ada kalanya orang yang mengalami batu ginjal perlu pergi ke dokter untuk memeriksakannya.

Disarankan untuk pergi ke dokter apabila merasakan sakit yang luar biasa, mual atau muntah yang tak terkendali, demam di atas 38,33 derajat Celcius.

Tanda lain yang harus dicermati adalah kesulitan buang air kecil, urin berwarna merah cerah, atau berisi gumpalan.

Dalam hal ini, ahli urologi atau nefrolog dapat membantu mengatasi batu ginjal apabila sudah memburuk dengan menganalisis urin selama 24 jam terakhir.

“Analisis urin 24 jam memberi informasi spesifik tentang faktor risiko batu ginjal,” jelas Loboda.

“Dapat pula ditentukan makanan apa yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal."

Penting untuk dicatat bahwa batu ginjal bisa kembali terbentuk pada kebanyakan orang yang pernah mengalaminya.

“Jika tidak mulai berfokus pada pencegahan sejak dini, batu ginjal dapat terbentuk dan berubah dari masalah yang sangat kecil menjadi masalah yang berpotensi besar,” pungkas Loboda.

Baca juga: 7 Pedoman Diet Sehat untuk Menghindari Batu Ginjal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com