"Hewan peliharaan memotivasi kami, membangunkan kami, (memberi kami) rutinitas, dan ikatan antara manusia dengan hewan," tambahnya.
Para peneliti mendapati temuan bahwa pasien yang didampingi anjing terapi melaporkan rasa sakit yang lebih rendah secara signifikan setelah 10 menit berinteraksi.
Tetapi, hasil tersebut tidak dirasakan oleh pasien yang tidak didampingi anjing terapi.
Selain itu, para para peneliti juga meminta pasien untuk menilai tingkat kecemasan, depresi, dan kesejahteraannya setelah setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada penurunan kecemasan pada pasien yang didampingi anjing terapi.
Untuk depresi dan kesejahteraan temuannya juga sama, yaitu para pasien melaporkan peningkatan kesejahteraan dan pengurangan depresi setelah bertemu anjing terapi.
Selain menyenangkan dan lucu, para peneliti percaya bahwa anjing terapi dapat mengurangi persepsi rasa sakit sebab berfungsi sebagai pengalih perhatian.
Para peneliti mencatat bahwa dalam studi berbeda yang melibatkan anjing terapi dalam perawatan pasien setelah operasi penggantian sendi dapat menjadi pengalih perhatian dari rasa sakit.
Selain itu, diyakini bahwa membelai hewan peliharaan mampu melepaskan hormon yang bermanfaat untuk membantu mengurangi tingkat stres.
Baca juga: Mengenal Labrador Retriever, Ras Anjing Paling Populer di AS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.