Dalam studi ketiga, peneliti melihat apakah ada perbedaan dalam hubungan antara kopi dan penyakit kardiovaskular tergantung pada apakah seseorang minum kopi instan atau bubuk atau berkafein atau tanpa kafein.
Mereka pun menemukan, 2-3 cangkir sehari dapat mengurangi risiko aritmia, penyumbatan di arteri jantung, stroke atau gagal jantung terlepas dari apakah mereka minum kopi bubuk atau kopi instan.
Baca juga: 3 Efek Samping Minum Kopi Saat Haid yang Mungkin Terjadi
Tingkat kematian yang lebih rendah juga terlihat di semua jenis kopi.
Kopi tanpa kafein tidak memiliki efek yang menguntungkan terhadap insiden aritmia, tetapi mengurangi penyakit kardiovaskular dengan pengecualian gagal jantung.
Kistler juga mengatakan, temuan menunjukkan kopi berkafein lebih disukai dan memiliki lebih banyak manfaat untuk kesehatan kardiovaskular daripada kopi tanpa kafein.
Namun, meskipun 2-3 cangkir kopi sehari tampaknya aman, dia merekomendasikan orang untuk berhenti meningkatkan asupan kopi mereka jika itu membuat mereka merasa cemas atau tidak nyaman.
Baca juga: 7 Tanda Kebanyakan Minum Kopi, Apa Saja?
Selain itu, masih ada beberapa keterbatasan penting untuk penelitian ini karena para peneliti tidak dapat mengontrol faktor makanan.
Faktor ini mungkin berperan dalam penyakit kardiovaskular. Penelitian ini juga tidak dapat menyesuaikan krim, susu, atau gula yang dikonsumsi.
Peserta pun didominasi kulit putih, sehingga studi lanjutan tetap diperlukan untuk menentukan apakah temuan ini meluas ke populasi lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.