Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2022, 14:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 50 desainer pakaian muslim berkolaborasi memamerkan produk terbaru mereka Raya Series dalam ajang Indonesia Hijab Walk (IHW) 2022 di Bandung, 25-27 Maret 2022.

"IHW lahir disaat pandemi, tahun ini merupakan IHW yang kedua. Biasanya kami gelar menjelang Ramadhan," ujar founder IHW, Dewi Kulsum kepada Kompas.com, Minggu (27/3/2022).

Dewi menjelaskan, IHW tahun ini berkolaborasi dengan banyak pihak dan menjadi ajang bagi para desainer Indonesia untuk mempresentasikan karya mereka.

Baca juga: Busana Serba Longgar dan Hijab Square Jadi Tren Selama WFH

Ketua IHW Hany Lovely mengungkapkan, selain 50 desainer yang mengikuti fashion show, terdapat 100 brand yang meramaikan pameran IHW 2022.

Melihat dari ramainya pengunjung dan pengakuan para pemilik brand, penjualan tahun ini diyakini bakal membaik.

Maka, Hany pun berharap omzet peserta meningkat. "Tahun lalu lumayan, ada yang nyampe Rp 400 juta selama pameran, semoga tahun ini lebih baik," ucap Hany.

Penopang ekraf di Jabar

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil menuturkan, fesyen merupakan tiga besar subsektor penopang ekonomi kreatif di Jabar bersama kuliner dan kriya.

Fesyen menyumbang 16,7 persen, kriya 27,1 persen, dan kuliner 26,4 persen. Sedangkan subsektor lainnya total menyumbang 29,8 persen.

Karena itu, Atalia menuturkan, IHW 2022 dapat menjadi salah satu upaya dalam mendongkrak kebangkitan ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: 9 Jenis Hijab Voal dan Karakteristik Bahannya

"Bangkit kembali, ini menjadi hal yang sangat penting, kita beruntung dan bersyukur bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar."

"Kita juga punya para desainer yang desainnya bisa mendunia," tutur Atalia.

Atalia juga menjelaskan, Indonesia sudah mengajukan diri sebagai pusat fesyen muslim dunia. Maka, kata dia, upaya yang dilakukan harus penuh dengan inovasi dan kolaboratif.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut, produk ekonomi kreatif Indonesia tahun lalu menembus 21 miliar dollar AS.

Dari angka itu, sebagian besar berasal kontribusinya berasal dari subsektor fesyen.

Ada pun langkah yang diupayakan pihaknya yakni melakukan pendampingan terhadap pelaku ekonomi kreatif di bidang fesyen.

"Agar produk dikembangkan dengan baik, sehingga dapat berdaya saing baik di tingkat nasional hingga internasional," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com