Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Studi, Bernostalgia Ternyata Bisa Mengurangi Rasa Sakit

Kompas.com - 29/03/2022, 14:43 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Para peneliti dari Chinese Academy of Sciences dan Liaoning Normal University menemukan manfaat bernostalgia untuk mengurangi rasa sakit.

Temuan itu didapat setelah para peneliti mengkaji 34 partisipan yang diminta melaporkan rasa sakitnya dari rangsangan panas sambil bernostalgia.

Partisipan yang terlibat studi disuguhkan beberapa hal yang dapat membangkitkan memori masa lalunya. Mereka diminta untuk melihat kartun, permainan masa kecil, dan permen jadul.

Selama partisipan diteliti, para peneliti juga menggunakan mesin pencitraan resonansi magnetik atau MRI untuk memindai mereka.

Para peneliti menemukan bahwa aktivitas mengamati gambar jadul yang memicu ingatan masa kecil dapat menurunkan rasa sakit yang dialami oleh partisipan.

Joe Yazhuo Kong, salah satu penulis studi menerangkan alasan di balik berkurangnya rasa sakit yang dialami partisipan hanya dengan bernostalgia.

"Dengan mengelola rasa ketidaknyamanan partisipan -daripada menghilangkan atau mengurangi rangsangan- mereka dapat membingkai ulang pengalaman yang menyakitkan," jelas Kong dikutip dari CNN.

Hasil studi yang juga diterbitkan dalam jurnal JNeurosci ini menemukan fakta bahwa nostalgia adalah emosi positif dominan yang mudah dirasakan manusia selama hidupnya.

Cara itu dikatakan Kong mampu membuat orang-orang merasa bahagia dan damai ketika melihat kembali foto-foto mereka saat berkumpul bersama teman atau keluarga.

Temuan yang didapat para peneliti di Chinese Academy of Sciences dan Liaoning Normal University setidaknya bisa menjadi penguat untuk studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology.

Baca juga: Kehadiran Pasangan Bisa Mengurangi Rasa Sakit Fisik, Apa Alasannya?

Sebelum Kong dan kawan-kawan mengkaji manfaat bernostalgia untuk mengurangi rasa sakit, peneliti lain telah lebih dulu menemukan fakta lain yang haslilnya tidak jauh berbeda.

Studi terdahulu menunjukkan bahwa nostalgia -yang dipicu oleh menulis- menurunkan persepsi rasa nyeri di antara orang yang menderita sakit kronis.

Penelitian mengatakan, toleransi terhadap rasa sakit bisa meningkat setelah bernostalgia. Ini dikatakan oleh Cathy Cox, seorang profesor psikologi di Texas Christian University.

"Menyenangkan untuk menemukan lebih banyak penelitian yang menjembatani tumpang tindih antara konstruksi psikologis dan emosional yang sedang kita pelajari, dan respons biologis dan perilaku ini," kata Cox.

Sayangnya Cox menyampaikan, tidak banyak yang dapat diketahui tentang mekanisme biologis yang mendasari efek positif bernostalgia.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com