Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara yang Tepat Mengatasi Night Terror pada Anak

Kompas.com - 29/03/2022, 20:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Night terror adalah situasi tidur yang terjadi ketika anak mengalami gangguan kepanikan dalam kondisi setengah bangun. Hal ini terjadi sebelum keadaan mimpi tidur nyenyak atau REM (Rapid Eye Movement).

Kondisi ini termasuk parasomnia karena seseorang akan bereaksi terhadap firasat ketakutan dengan berteriak, meronta-ronta, atau menangis saat mereka tidur.

Dalam siniar Obrolan Meja Makan dibahas fenomena night terror yang dapat terjadi pada anak dalam siniar bertajuk “Atasi Anak yang Mengalami Night Terror” di Spotify.

Night terror biasanya berlangsung selama 20 menit. Setelah itu, seseorang akan masuk ke tidur nyenyaknya dengan mimpi. Namun, beberapa di antaranya mungkin terbangun dengan kebingungan yang ekstrem.

Baca juga: Kenapa Sosok Ayah Sering Distigmakan Negatif?

Kebingungan ekstrem ini terjadi seperti mengalami amnesia singkat, yaitu anak tidak akan bisa mengingat apa yang membuatnya lelah pascatidur.

Lebih parahnya, anak tidak bisa mengingat nama, waktu terbangun, atau tempat ia berada. Hal ini biasanya berlangsung dalam beberapa menit.

Jelas hal ini menakutkan bagi anak-anak. Mereka akan berpikir bahwa night terror ini merupakan representasi dari hal-hal menakutkan yang mungkin mereka pelajari atau dengar dari sekitar.

Mengapa Night Terror Dapat Terjadi Pada Anak?

Menurut Sleep Association, night terror rata-rata terjadi pada anak berusia 4–12 tahun. Terutama pada anak-anak di bawah usia 7 tahun.

Pada kondisi ini, anak-anak juga cenderung berbicara atau berjalan sambil tidur. Hal ini diklasifikasikan sebagai parasomnia setelah mereka berhenti mengalami night terror.

Penelitian lainnya menemukan fakta bahwa rata-rata 15 persen anak mengalami kondisi ini di beberapa malam. Beruntungnya, tidak ada kaitan antara night terror pada anak dan gangguan emosi yang bisa menghambat tumbuh kembang anak di kemudian hari.

Ada beberapa faktor terjadinya night terror pada anak. Umumnya night terror disebabkan oleh stres, kelelahan secara berlebihan, sakit, riwayat keluarga, gangguan tidur, atau tingginya kadar kafein yang dikonsumsi anak.

Cara Orangtua Mengatasi Anak Ketika Mengalami Night Terror

Secara umum anak gangguan ini terlihat sama dengan mimpi buruk. Akan tetapi, mimpi buruk terjadi ketika seseorang sudah memasuki tahap nyenyak tidurnya. Maka dari itu, respons yang timbul pun berbeda.

Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Anak Juga Bisa Terkena Diabetes

Selain anak bisa mengalami amnesia mendadak, ciri lainnya juga ditandai dengan fisik. Misalnya tubuh yang gemetar, berkeringat, dan ketegangan mendadak selama beberapa menit.

Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika anak mengalami night terror, yaitu

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com