Sebab anak akan lupa kejadian yang dialaminya saat night terror. Jika dibangunkan secara paksa, ia akan semakin panik karena tidak merasa aman dan tidak tahu penyebab sebenarnya.
Reaksi orangtua yang bingung dan bertanya pada anak justru akan membuatnya sulit untuk tenang atau tidur kembali. Cobalah untuk tetap tenang dan merespons keadaan tersebut dengan santai.
Ketika sudah tersadar dan mulai ketakutan, peluk anak dan bilang padanya bahwa ia baik-baik saja karena ada kita di sisi mereka. Jika ia menangis, cukup dengarkan dan jangan bertanya.
Setelahnya, tanyakan apa yang mau ia lakukan. Biasanya anak akan menolak untuk tidur sendiri. Setelah itu, orangtua dapat mendampingi dan menemani anak sampai tertidur.
Baca juga: Anak Sering Marah Tanpa Sebab? Mungkin Ini Penyebabnya
Selain itu, orangtua juga dapat menerapkan kegiatan rutin sebelum tidur dengan anak seperti membersihkan tubuh, menggosok gigi, membacakan buku cerita, dan lain-lain. Hal ini dapat mendistraksi anak dari pikiran-pikiran yang berpotensi membuatnya stres.
Selain itu, jika ia sedang diajarkan untuk tidur sendirian dengan lampu padam, temani anak terlebih dahulu hingga terlelap. Terkadang, night terror juga terjadi pada kondisi kamar yang gelap. Hal ini bertujuan agar anak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Untuk mencegah terjadinya night terror pada anak juga dapat dihindari dari kebiasaan sehari-hari, misalnya menghindari makanan dan minuman berkafein tinggi, seperti cokelat, teh, atau soda.
Penjelasan lebih lanjut seputar night terror pada anak bisa didengarkan dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Atasi Anak yang Mengalami Night Terror” di Spotify.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.