Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Paling Mudah Turunkan Berat Badan di Usia 50 Tahun

Kompas.com - Diperbarui 21/11/2022, 06:48 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 2. Konsumsi kacang-kacangan setiap hari

Kacang-kacangan mengandung serat dan protein yang mengenyangkan.

Di dalam sistem pencernaan, serat dan pati memberikan nutrisi yang cukup pada bakteri baik.

Sehingga pada gilirannya bakteri ini menciptakan asam lemak yang mempercepat proses penyerapan gizi serta metabolisme tubuh.

Terutama jika konsumsi kacang-kacangan setiap hari. Para peneliti menemukan fakta bahwa kebiasaan ini dapat membantu menurunkan berat badan dalam enam minggu.

Baca juga: Kuning Telur Bagus untuk Diet dan Pola Makan Sehat, Benarkah?

3. Fokus pada cara bersantap

Menurut Mayo Clinic, porsi makan perlu diperharikan untuk mencegah kelebihan lemak di bagian tengah tubuh.Ron Lach/Pexels Menurut Mayo Clinic, porsi makan perlu diperharikan untuk mencegah kelebihan lemak di bagian tengah tubuh.

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Obesity, cara bersantap dapat memengaruhi penambahan berat badan.

Misalnya kebiasaan nonton TV sambil makan, penelitian membuktikan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan berat badan.

Sementara makan sambil duduk, kunyah makanan secara perlahan hingga menikmati setiap gigitan dapat membantu mengurangi nafsu makan berlebih.

Membawa bekal dari rumah juga dapat membantu asupan kalori yang dikonsumsi sehari-hari.

Sebab, kita akan kesulitan mengontrol kalori makanan jika terus-terusan beli atau jajan di luar.

4. Hindari makanan dan minuman manis

Soda menyegarkan, namun kandungan gula di dalamnya bisa membahayakan glukosa dalam darah.Unsplash/Qasim Malick Soda menyegarkan, namun kandungan gula di dalamnya bisa membahayakan glukosa dalam darah.

Orang di usia 50 tahun perlu memerhatikan apa pun yang ingin dikonsumsi. Perlu adanya untuk mengurangi asupan makanan dan minuman manis.

Makanan dan minuman manis itu sebenarnya tidak dapat memuaskan nafsu makan, sehingga memicu ketagihan dan hasrat untuk makan lagi, lagi dan lagi.

Sementara sistem metabolisme tubuh yang melambat tidak dapat memproses setiap kalori yang masuk ke tubuh.

Sehingga efeknya kalori akan tersimpan dan membentuk tumpukkan lemak, baik di perut dan bagian tubuh lainnya.

Berdasarkan sebuah studi dari Australia, bahkan pada minuman smoothie dan jus pun dapat menyumbangkan banyak gula ke tubuh.

Kecuali kita bikin sendiri jus dan smoothienya, sehingga dapat menakar jumlah kalori hingga bahan-bahan yang dicampurkan ke minuman tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com