KOMPAS.com - Konsumsi serat yang memadai amat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Asupan makanan bergizi seimbang amat dibutuhkan khususnya dengan jumlah serat yang tepat.
Baca juga: 5 Dampak Buruk Saat Tubuh Kekurangan Asupan Serat
Dokter spesialis gizi klinik, dr Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK mengatakan terdapat dua jenis serat pangan yakni serat larut (soluble fiber) dan serat tidak larut (insoluble fiber).
Kedua jenis serat ini memiliki fungsi yang berbeda namun sama pentingnya untuk kesehatan pencernaan tubuh.
"Serat larut dalam air dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan makanan di dalam usus, sehingga gula darah dapat lebih stabil dan kolesterol darah lebih terkendali," katanya, dalam jumpa virtual, Selasa (29/03/2022) kemarin.
Contoh sumber serat larut antara lain inulin, oatmeal, sitrus, frukto oligosakarida (FOS).
Sementara itu, serat tidak larut dapat ditemukan pada gandum, beras merah dan cokelat, timun, dan juga tomat.
Fungsinya selain membantu memperlancar pergerakan usus juga dapat mencegah sembelit.
Sayangnya, data Riskeskas 2018 menunjukkan 95,5 persen orang Indonesia belum mengkonsumsi serat pangan yang cukup dari buah dan sayuran.
Padahal kedua sumber serat ini amat penting untuk tubuh khususnya ketika menjalani pola hidup yang rentan stres dan belum ideal dari segi kesehatan.
Baca juga: Cegah Penyakit Jantung dengan Rutin Konsumsi Serat Utuh
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.