Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Afasia, Gangguan Otak yang Paksa Bruce Willis Pensiun Akting

Kompas.com - 31/03/2022, 08:16 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktor kenamaan Bruce Willis dikabarkan menderita kondisi medis yang memengaruhi kemampuan kognitifnya, sehingga membuat dia harus mundur dari dunia seni peran.

Hal tersebut juga disampaikan oleh putrinya yang bernama Rumer pada keterangan dalam sebuah postingan di akun Instagram miliknya @rumerwillis.

Melalui unggahan tersebut, Rummer mengungkapkan, aktor Die hard berusia 67 tahun itu menderita gangguan berkomunikasi yang diketahui sebagai afasia.

"Kepada para pendukung Bruce Willis yang luar biasa, sebagai sebuah keluarga kami ingin berbagi bahwa Bruce Willis mengalami beberapa masalah kesehatan."

"Baru-baru ini dia didiagnosis menderita afasia yang memengaruhi kemampuan kognitifnya."

Demikian penuturan Rumer seperti yang dikutip CNN pada Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Afasia yang Banyak Dialami Penderita Stroke

"Menyusul kondisi ini, dan dengan banyak pertimbangan lain, Bruce harus mundur dari karier yang sangat berarti baginya."

"Ini adalah waktu yang sangat berat bagi keluarga kami, dan kami sangat menghargai cinta, kasih sayang, dan dukungan kalian yang berkelanjutan," tulis Rumer.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rumer Willis (@rumerwillis)

Mengenal afasia

Afasia (aphasia) merupakan gangguan akibat kerusakan pada area otak yang membuat seseorang kesulitan untuk memproduksi dan memproses bahasa.

Oleh sebab itu, seseorang dengan afasia biasanya akan mengalami kendala dalam berkomunikasi, baik itu berbicara, membaca, menulis, dan memahami bahasa.

Penurunan kemampuan ini dapat berkisar dari ringan hingga sangat parah (hampir tidak mungkin untuk berkomunikasi dalam bentuk apa pun).

Tetapi, beberapa orang dengan afasia juga bisa mengalami kesulitan hanya dalam satu bidang komunikasi.

Misalnya, kesulitan menyusun kata-kata menjadi kalimat yang bermakna, kesulitan membaca, atau kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain.

Lebih umum, orang dengan afasia terbatas pada lebih dari satu bidang komunikasi dan hampir semua pasien dengan afasia mengalami kesulitan menemukan kata untuk menyebutkan nama orang, tempat, benda, atau peristiwa yang benar.

Pengalaman setiap orang dengan afasia juga unik, tergantung pada lokasi stroke atau cedera otak yang menyebabkan afasia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com