"Banyak orang mengalami afasia yang sangat lambat dan berbahaya," kata Boxer.
Baca juga: Selain Williams Syndrome, Ini 8 Penyakit Langka yang Menyerang Anak-anak
Gejala aphasia cenderung bervariasi pada setiap penderitanya, termasuk pula tingkat keparahannya.
Dalam kasus yang paling serius, penyakit ini dapat membuat penderitanya nyaris tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain.
Ketika masih dalam taraf ringan, afasia dapat memengaruhi hanya satu aspek penggunaan bahasa.
Seseorang dengan afasia ringan mungkin tidak dapat mengingat nama-nama obyek, misalnya, atau mungkin kesulitan membaca atau menyusun kata-kata menjadi kalimat yang jelas.
Baca juga: Kurang Stimulasi dan Interaksi Jadi Pemicu Anak Terlambat Bicara
Hal ini membuat aphasia sering sulit dibedakan dan dikenali karena kebanyakan orang mengalami kehilangan ingatan seiring dengan pertambahan usia.
Kadang orang merasakannya hanya sebagai dampak dari penuaan meskipun bisa berarti kondisi kesehatannya sedang terganggu.
Boxer mengatakan, beberapa kasus afasia dapat diobati dan diperbaiki kondisinya jika penyebabnya diketahui lebih awal.
"Seorang pasien stroke yang menderita afasia mungkin mendapatkan kembali kemampuan untuk berbicara," kata Boxer.
Tetapi, National Aphasia Association di Amerika Serikat mengatakan, pemulihan total tidak mungkin terjadi jika gejala tetap terjadi pada dua atau tiga bulan setelah stroke.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.