Jadi, jika kesal dan muncul pikiran ingin mengunggah sesuatu yang mungkin dianggap jahat, letakkan ponsel, komputer, atau tabletmu, dan salurkan energi itu untuk hal lain.
Baca juga: Cara Bijak Pilih Tren Medsos Agar Kerahasiaan Data Pribadi Terjaga
Tentu, kita akan senang saat pesta kita dihadiri banyak orang. Tapi sebaiknya kita tak mengunggah selfie dengan teman-teman.
Itu bisa saja melukai perasaan teman yang tidak diundang.
Menurut Stan Tatkin., PsyD, MFT, klinisi, peneliti, penulis, dan pengembang program “A Psychobiological Approach to Couple Therapy” (PACT), pastikan sebelum mengirim suatu pesan, baca dulu berulang-ulang.
Jika dirasa cukup bijak, baru disebarkan.
Berbicara dengan seseorang melalui media sosial tidak sama dengan berbicara secara langsung atau melalui telepon.
“Mata kita terhubung untuk melihat mata orang lain, dan telinga kita menangkap arti melalui nada suara,” kata Keith Miller, terapis pasangan dan penulis Love Under Repair: How to Save Your Marriage and Survive Couples Therapy.
Menurut Miller, terhubung dengan seseorang secara langsung jauh lebih bermanfaat dan penuh arti daripada hanya melalui media sosial, seperti Instagram atau Twitter.
Kadang kontak fisik lebih dibutuhkan ketimbang komunikasi lewat media sosial. Karena tulisan seringkali terdengar berbeda dibanding bila dikatakan langsung.
Selain itu, kita tidak bisa berpegangan tangan atau berpelukan dengan komputer, kan?
Baca juga: Mengapa Kita Mudah Terjebak Tren Medsos dan Mengumbar Data Pribadi?
Tahukah kamu bagaimana media sosial memengaruhi suasana hatimu?
Itu adalah pertanyaan penting untuk ditanyakan pada diri sendiri. Apalagi, karena kita sangat mudah membuang waktu di media sosial.
Misalnya, niat membaca medsos 30 menit bisa jadi 1 jam karena terus berselancar.
Miller menyarankan agar kita melakukan check-in mandiri secara teratur untuk melihat apakah media sosial membantu atau menyakiti hidup kita.
Meski media sosial dapat menyebabkan kecanduan yang tidak sehat, mengabaikannya karena takut dan melihatnya sebagai sesuatu yang buruk juga sama tidak sehatnya.