Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2022, 20:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jatuh cinta memang indah. Namun, tak jarang seseorang yang jatuh cinta dibuat terobsesi hingga menjadi mabuk cinta.

Mabuk cinta adalah sebuah kondisi saat seseorang merasa sangat mencintai atau merindukan kekasihnya, sampai-sampai sulit berperilaku normal.

Psikoterapis Annette Nuñez mengatakan, penyakit cinta terjadi ketika perasaan romantis terhadap seseorang yang mengambil alih pikiran dan tubuh sepenuhnya.

Baca juga: Pilih Mana, Jadi Cinta Pertama, Kedua, atau Terakhir

Nah, untuk mengetahui indikasinya secara lebih mendalam, simak paparan berikut ini.

  • Perilaku irasional

Nuñez mengatakan, ketika mabuk cinta, seseorang mungkin menunjukkan perilaku aneh atau tidak rasional, karena tergila-gila pada seseorang.

Jika sudah ada dalam kondisi ekstrem, seseorang mungkin bisa mengikuti orang yang ia cintai.

Misalnya, tiba-tiba muncul di kantornya, atau menghabiskan waktu dua jam hanya untuk berdandan  karena bisa bertemu dengan si dia.

  • Mual

Mabuk cinta dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, dan mual adalah salah satunya.

Perasaan gugup yang merambat ke ulu hati semacam ini juga bisa disebabkan oleh kegilaan atau obsesi pada seseorang.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyatakan Cinta?

Bahkan, mabuk cinta juga bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, yang berujung pada masalah di perut.

  • Sulit tidur

Jika sedang mabuk cinta, pikiran tentang si dia bisa membuat orang terjaga di malam hari dan sulit tidur.

Jika dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan hadirnya rasa lelah berkepanjangan pada hari berikutnya.

Semakin lama serangan penyakit cinta semacam ini berlangsung, yang bersangkutan pasti akan semakin lelah.

  • Mudah marah

Jika sulit tidur, atau pun jika tidak puas dengan hubungan, kemungkinan besar orang akan merasa mudah tersinggung.

Hal ini dapat memengaruhi perilaku, yang berpotensi memperburuk perilaku irasional atau gejala lainnya.

Baca juga: Jatuh Cinta Bisa Picu Munculnya Jerawat, Mitos atau Fakta?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com