Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah April Mop di Tanggal 1 April, Perayaan Prank Sedunia

Kompas.com - 01/04/2022, 05:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 1 April, hari ini, dikenal sebagai April Mop atau disebut juga April Fool's Day.

Pada hari ini, semua orang diberikan izin sesaat untuk melakukan kebohongan, lelucon atau berbagai jenis prank lainnya demi kesenangan.

Di akhir hari, pelaku bakal membuka kedoknya dengan berteriak keras dan bangga, "April Mop!" pada korbannya.

Tidak boleh ada rasa marah atau emosi negatif lainnya yang muncul ketika jadi korban tradisi April Mop ini, demikian kepercayaannya.

Baca juga: Kim Kardashian Ungkap Kekonyolan Putrinya saat April Mop

Bagi sebagian orang penyuka lelucon, April Fool's Day adalah momen yang amat dinantikan.

Namun ada yang tidak menyukainya karena harus terus khawatir atau curiga bakal menjadi korban ulah keisengan orang lain.

Sejarah April Mop, hari kebebasan prank sedunia

JIll Biden ketika melakukan prank dengan masuk ke kompartemen bagasi pesawat.TANGKAP LAYAR PEOPLE/TWITTER NAOMI BIDEN JIll Biden ketika melakukan prank dengan masuk ke kompartemen bagasi pesawat.
April Mop adalah salah satu perayaan populer yang paling dikenal di seluruh dunia, tanpa memandang negara, agama dan kelas ekonomi.

Pada momen ini, anak-anak melakukan prank pada orangtuanya, atasan mengerjai bawahan atau rekan kerjanua di kantor, dan anak sekolah melakukannya pada sahabatnya.

Belakangan, sejumlah brand maupun perusahaan juga kerap melakukan prank denga merilis produk atau kabar yang belakangan diklaim sebagai lelucon belaka.

Baca juga: Intip Aksi Jill Biden, Menyamar Jadi Pramugari Saat April Mop

Uniknya, tidak ada yang benar-benar memahami sejarah dan asal muasal perayaan lelucon ini.

Namun beberapa sejarawan berspekulasi bahwa April Mop berawal di tahun 1582, ketika Perancis beralih dari kalender Julian ke kalender Gregorian.

Dalam Kalender Julian, seperti dalam kalender Hindu, tahun baru dimulai dengan ekuinoks musim semi sekitar 1 April.

Orang-orang yang lambat mendapatkan berita atau tidak menyadari bahwa awal tahun baru telah pindah ke tanggal 1 Januari dan terus merayakannya selama minggu terakhir bulan Maret. 

Hal ini kemudian menjadikan tanggal 1 April sebagai lelucon di kalangan masyarakat dan disebut Aprol Fool's Day.

Prank yang kala itu dilakukan termasuk menempelkan ikan kertas di punggung mereka dan disebut sebagai "poisson d'avril" (April fish), dikatakan melambangkan ikan muda yang mudah ditangkap dan orang yang mudah tertipu.

Baca juga: Prank April Mop Volkswagen Malah Jadi Bulan-bulanan Warganet

Ada juga spekulasi bahwa April Mop terkait dengan vernal equinox, atau hari pertama musim semi di belahan bumi utara.

Ketika itu, alam menipu orang-orang dengan cuaca yang berubah dan tidak dapat diprediksi.

Perayaan April Mop kemudian menyebar ke seluruh Inggris selama abad ke-18, termasuk di Skotlandia yang merayakan tradisi ini dengan acara dua hari.

Lelucon tersebut dimulai dengan "berburu gowk", ketika orang dikirim untuk tugas palsu (gowk adalah kata untuk burung kukuk, simbol untuk orang bodoh). 

Mereka ini akan diikuti oleh Tailie Day, yang melibatkan prank yang dimainkan di pantat orang, seperti menjepit ekor palsu atau tanda "tendang saya".

Sementara itu, masyarakat Yunani percaya jika kita sukses membodohi orang lain di April Mop maka akan mendatangkan keberuntungan sepanjang tahun.

Di bagian negara tersebut, curah hujan pada tanggal 1 April dikatakan memiliki kemampuan penyembuhan sehingga prank selalu dilakukan, bukan hanya demi kesenangan.

Baca juga: Prank April Mop Volkswagen Malah Jadi Bulan-bulanan Warganet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com