Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Menarik di Balik Koper Ikonik Louis Vuitton

Kompas.com - 01/04/2022, 14:06 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gemerlap industri mode dunia sudah tidak asing dengan kehadiran merek Louis Vuitton.

Monogram yang menjadi ciri khas di setiap motif dan desain item fesyen keluaran rumah mode tersebut kini sudah terlihat ada di mana-mana.

Namun, tidak banyak tahu bahwa item yang pertama kali diluncurkan Louis Vuitton adalah sebuah koper. Hingga kini, koper ikonik dengan monogram LV menjadi barang bersejarah bagi rumah mode tersebut. 

Louis Vuitton adalah seorang pria yang lahir di tahun 1821 di Anchay, Perancis Timur. Dia merantau ke kota Paris saat usianya masih 13 tahun untuk mengadu nasib.

Di kota itu, dia bekerja sebagai buruh serabutan sembari mengasah keterampilannya sebagai tukang kayu. Kemudian dia juga sempat bekerja lepas sebagai pembuat koper selama 17 tahun di Romain Marechal - produsen koper terkenal.

Baca juga: Louis Vuitton Harus Bayar Denda Rp 14,2 Miliar, Ada Apa?

Awal kariernya tersebut merupakan jalan menuju Louis untuk menjadi pioneer industri fashion yang melahirkan berbagai item fesyen dan terkenal akan tas mewahnya.

Inovasi yang dilakukan Louis Vuitton

Koper ikonik Louis Vuitton dipakai orang-orang kaya.Dok. Louis Vuitton Koper ikonik Louis Vuitton dipakai orang-orang kaya.

Kereta kuda, kapal uap dan kereta api merupakan moda transportasi andalan saat itu.

Para penumpang seringkali mengeluhkan kopernya diperlakukan kasar hingga mengalami kehilangan barang.

Vuitton yang saat itu berusia 30-an, mendirikan tokonya sendiri pada tahun 1854 di 4 Rue Neuve-des-Capucines di distrik Place Vendome.

Saat itulah ia merancang sebuah koper dengan penutup datar yang dapat ditumpuk. Ini merupakan inovasi yang benar-benar baru di abad tersebut.

Sebab, kebanyakan koper yang tersedia memiliki penutup melengkung yang membuat kopernya mudah tergelincir saat diletakkan.

Sementara itu, koper Louis Vuitton memiliki fitur kedap udara dan tahan air berkat material kanvas yang dihias dengan aksen kulit serta dirancang khusus anti-maling, lengkap dengan strap kunci yang kuat.

Hanya beberapa tahun setelah mendirikan tokonya, Louis Vuitton mulai mengembangkan markas besarnya di Paris.

Pada tahun 1859, bengkel pembuatan koper dipindahkan ke Asnieres, sebuah desa yang terletak di barat laut Paris, dan saat ini menjadi pusat merek tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com