Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Stres, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Membantunya

Kompas.com - 01/04/2022, 17:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Parents

 

Membantu anak melewati stres

Untuk membantu anak melewati stres yang dideritanya, orangtua bisa melakukan beberapa hal.

Contohnya, berikut ini.

  • Tetap tenang

Pantley mengatakan, orangtua perlu tetap tenang dan mengakui perasaan anak saat anak stres.

Namun di saat yang sama, orangtua juga perlu menjelaskan bahwa tak akan ada hal buruk yang terjadi meski kita meninggalkan anak sementara.

Baca juga: 5 Langkah untuk Mengelola Stres pada Anak Saat Belajar Online

Untuk itu, Dr. Hackney menyarankan sebuah taktik yang dia sebut sebagai "matter-of-fact empathy.”

Artinya, pesan perlu disampaikan melalui kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara yang memperlihatkan bahwa kita memahami perasaan anak, tetapi tidak mengubah arah pembicaraan.

Misalnya jika seorang anak tidak ingin pergi ke penitipan anak, katakan, 'Ibu tahu ini sangat sulit dan kamu tidak ingin pergi,” tapi terusakan rutinitas seperti biasa dan keluar seperti yang direncanakan.

Dengan cara ini, kita seakan memahami anak. Namun tetap bisa melanjutkan kegiatan.

  • Tetap pada jadwal

Menurut Dr. Hackney, rutinitas sangat penting bagi balita dan anak kecil, karena jadwal membantu mereka merasa terkendali dan menciptakan rasa tenang.

Terlebih lagi, penting untuk menjaga waktu tidur yang konsisten. Sebab, anak-anak dari segala usia dapat menjadi stres ketika mereka terlalu lelah.

"Untuk membantu anak mengatasi tekanan hidup, pastikan dia mendapatkan tidur malam yang baik, tidur siang yang cukup, makanan sehat, dan banyak aktivitas sehari-hari," kata Pantley.

Baca juga: 5 Langkah untuk Mengelola Stres pada Anak Saat Belajar Online

  • Luangkan waktu istirahat

Berikan waktu yang cukup untuk istirahat, tidur siang, dan persiapan untuk aktivitas.

"Anak-anak hidup menurut jam yang jauh lebih lambat daripada orang dewasa," ungkap Pantley.

"Mereka tidak memikirkan apa yang mungkin mereka lakukan selanjutnya."

"Mereka berhenti sejenak saat melihat kucing tidur, memeriksa pola warna di karpet, dan menatap ke luar jendela."

Jadi periksa jadwal kita untuk memastikan kita fokus. pada prioritas dan meluangkan waktu untuk menikmati kebersamaan dengan anak.

  • Buat rencana dan luangkan waktu untuk memproses

Menurut Hackney, bagaimana orangtua mendiskusikan tentang stresor dan menjawab pertanyaan anaknya akan memberi anak batasan terkait bagaimana seharusnya seseorang memahami stres

Misalnya, jika ada seseorang yang meninggal dan kita perlu memberitahu anak, katakan saja dengan jujur.

Baca juga: Bermain Ternyata Bisa Lepaskan Stres pada Anak

Contohnya, dengan mengatakan, “Ibu ingin memberi tahu kalau Nenek sakit parah dan dia meninggal.”

Jika anak memiliki pertanyaan, putuskan cara untuk menggambarkannya sesuai dengan usia, kedewasaan, dan tingkat kenyamanan anak dan beri waktu untuk memproses informasi tersebut.

  • Pantau paparan TV

Berhati-hatilah dengan program yang ditonton anak. Sebab, program seperti berita menampilkan kekerasan.

Jadi, cobalah batasai waktu kita menonton berita malam dan menjadwalkan waktu menonton yang berbeda untuk anak-anak dengan usia yang berbeda.

Kita juga bisa membuat semua program yang ditonton merupakan program semua umur jika ada anak kecil dalam ruangan.

Baca juga: Anak Juga Bisa Stres, Begini Cara Menghilangkan Stres pada Anak

  • Memberi lebih banyak cinta, pelukan, dan ciuman

Saat menyesuaikan diri dengan perubahan, perhatian ekstra bisa membuat anak lebh nyaman dan beradaptasi dengan pola baru.

Terlepas dari positif atau negatifnya stressor, afeksi lebih dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan pengaturan diri anak, membuatnya slebih fleksibel dan tahan pada perubahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com