Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Bicara soal Berat Badan dengan Anak Remaja

Kompas.com - 01/04/2022, 18:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat memasuki usia remaja, biasanya anak mulai memerhatikan penampilan dan bentuk tubuhnya.

Namun tak jarang, memperhatikan penampilan itu malah berubah menjadi hal negatif karena anak mengalami kecemasan terhadap bentuk tubuhnya yang dianggap “tidak memenuhi standar kecantikan”.

Belum lagi jika orang terdekatnya, termasuk orangtua, mengomentari atau malah bercanda tentang bentuk tubuhnya. Menyebutnya gemuk seperti panda-misalnya.

Jika itu terjadi, bukan tak mungkin anak akan mengalami gangguan makan dan kepercayaan diri yang membahayakan kesehatan fisik dan mental anak.

Baca juga: Cegah Stunting, Orangtua Perlu Rutin Timbang Berat Badan Anak

Untuk itu, orangtua perlu berhati-hati dalam membicarakan soal berat badan dengan anak.

Untungnya, American Academy of Pediatrics (AAP) memiliki lima tips dan panduan jika kita ingin berbicara dengan makanan, pola makan, dan berat badan sebagai topiknya.

  • Jangan mempromosikan diet

Diet itu berisiko dan kontraproduktif.

Dalam sebuah penelitian yang meneliti beberapa anak berusia 14-15 tahun selama tiga tahun, ditemukan bahwa diet adalah prediktor paling penting dalam mengembangkan gangguan makan.

Anak-anak yang sangat membatasi kalori dan melewatkan makan 18 kali lebih mungkin mengalami gangguan makan dibanding mereka yang tidak berdiet.

Penelitian juga jelas menyebutkan bahwa berat badan anak tidak boleh diatur dengan melakukan diet.

  • Melakukan makan bersama seperti biasa

Umumnya, makan bersama keluarga dikaitkan dengan makan seimbang, sehingga risiko perilaku gangguan makan lebih kecil.

Sebuah studi terhadap lebih dari 13.000 anak-anak dan remaja juga menunjukkan, makan malam keluarga hampir setiap hari dapat melindungi diri dari diet, muntah yang dipaksakan dan binge eating.

Baca juga: 3 Tips Atasi Berat Badan Anak yang Membengkak di Tengah Pandemi

Makan malam keluarga bukan hanya waktu untuk makan makanan seimbang serta terhubung dan berbicara bersama keluarga, tetapi juga menawarkan anak kesempatan untuk dipedulikan dan meningkatkan self-esteem-nya.

  • Berhenti “weight talk

Menurut sebuah penelitian, orangtua yang berbicara tentang berat badan biasanya memiliki anak remaja yang lebih mungkin untuk melakukan diet, menunjukkan perilaku pengendalian berat badan yang tidak sehat, dan binge eating.

Namun, jika fokus pembicaraan bergeser dari bentuk atau ukuran tubuh ke perilaku makan yang sehat, konsisten, dan seimbang, remaja dengan tubuh yang lebih besar cenderung tidak akan melakukan diet atau menunjukkan perilaku pengendalian berat badan yang tidak sehat.

Jadi, daripada berbicara tentang berat badan, fokuskan percakapan tentang makan seimbang.

  • Hindari bercanda tentang berat badan

Dalam sebuah penelitian terhadap remaja, ditemukan bahwa komentar menyakitkan tentang bentuk atau ukuran tubuh anak dari anggota keluarga dan orang dekat lainnya dikaitkan dengan perilaku pengendalian berat badan yang tidak sehat serta binge eating.

Perilaku tersebut diketahui terjadi baik pada remaja perempuan dan laki-laki.

Jadi, buatlah aturan bahwa menggoda tentang berat badan dan bentuk tubuh selalu terlarang.

  • Mempromosikan citra tubuh yang sehat

Ketidakpuasan dengan tubuh kerap membuat anak remaja melakukan diet, makan berlebihan, membuat aktivitas fisik berkurang, dan melakukan perilaku pengendalian berat badan yang tidak sehat.

Padahal, semua itu merupakan faktor risiko gangguan makan.

Baca juga: Tips Menambah Berat Badan Anak dengan Cara yang Sehat

Oleh karena itu, mendukung pengembangan citra positif pada anak-anak, terlepas dari berat badannya merupakan langkah penting untuk mencegahnya.

Remaja dengan tingkat kepuasan tubuh yang lebih tinggi cenderung memiliki hubungan positif dengan kebiasaan makan seimbang dan tetap aktif.

  • Orangtua perlu menjadi role model bagi anak

Dilansir dari Psychology Today,  orangtua perlu mengingat bahwa tindakan bekerja lebih baik dibanding kata-kata.

Untuk itu, orangtua bisa menjadi role model anak dengan melakukan beberapa hal.

Misalnya, dengan tidak melakukan diet, makan, dan menawarkan berbagai varian makanan sehat, makan bersama keluarga sesering mungkin, dan menjauh dari komentar negatif terkait tubuh dan berat badannya sendiri.

Baca juga: Berat Badan Anak Tak Bertambah? 10 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Orangtua juga bisa mengatakan hal baik seperti tidak menyamakan berat badan dan kesehatan.

Juga, tidak memaksa anak untuk tak memakan kelompok makanan tertentu, dan tidak melabeli beberapa bentuk tubuh sebagai “overweight” alias kelebihan berat badan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com