Aryoni juga berpendapat anak yang sedang belajar berpuasa tidak harus puasa penuh waktu jika tubuhnya belum mampu.
Misalnya, pada hari pertama anak belajar tiga jam berpuasa, hari kedua empat jam, dan terus menambah durasinya di hari-hari berikutnya.
Sebelum mengajak anak berpuasa, sebaiknya orangtua memperhatikan beberapa hal, yan utama, soal kondisi kesehatan anak.
Sebab, pendekatan soal puasa terhadap anak dengan riwayat penyakit tertentu dengan anak lainnya mungkin akan berbeda.
Penting pula untuk mengenali perilaku makan anak ketika ingin mengajarinya ibadah di Bulan Ramadhan ini.
Misalnya, beberapa anak merupakan tipe yang mudah lapar sehingga bahkan tak bisa menahan diri hingga 2-4 jam.
Jadi anak itu mungkin sudah mulai mengeluh setelah dua jam tidak mengonsumsi apapun.
Baca juga: Ketahui Tips Puasa yang Aman agar Sehat dan Lancar
Ketika anak mulai berpuasa, orangtua juga perlu memberikan pengertian agar anak mengurangi aktivitas fisiknya yang membutuhkan banyak energi.
Lalu saat berbuka, jangan lupa untuk memastikan agar kebutuhan gizi anak terpenuhi untuk menjaga kesehatan anak selama bulan puasa.
"Setelah buka juga harus dipastikan anak memenuhi cadangan energi yang cukup untuk berpuasa di keesokan harinya," ucap Profesor Aryono.
Beberapa makanan yang bisa dikonsumsi saat puasa di antaranya adalah gandum, kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan.
Protein, terutama protein hewani dari daging, telur, selai kacang, dan produk susu juga bisa dikonsumsi.
Baca juga: Aneka Minuman Buka Puasa yang Bisa Cegah Dehidrasi
Orangtua juga perlu menghindari memberikan anak makanan tinggi gula karena tidak mengandung gizi yang lengkap atau cukup.
Terakhir, hindari memberikan makanan tinggi garam saat sahur karena akan membuat anak mudah haus.
Agar anak berhasil menjalankan puasanya, orangtua dan orang-orang dewasa di sekitarnya juga harus memberikan contoh yang baik.
Misalnya memperlihatkan beberapa kegiatan yang sebaiknya dilakukan atau ditingkatkan di bulan puasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.