Capaian tersebut merupakan hal yang menarik sebab kebanyakan jeans pada masa itu pasti mengalami penyusutan setelah dicuci.
Pada tahun 1943, Blue Bell mengakuisisi Casey Jones Company, produsen pakaian kerja, dan dengan itu hak atas nama merek Casey Jones menjadi jarang digunakan.
Untuk diketahui, Casey Jones Company dulunya merupakan pemegang merek Wrangler.
Pada tahun 1946, Blue Bell bekerja sama dengan penjahit Bernard Lichtenstein (atau dikenal dengan nama “Rodeo Ben”) mulai mengembangkan lini jeans khusus untuk koboi dan penggunaan rodeo.
Berdasarkan hasil sayembara yang diselenggarakan untuk mencari nama, jeans tersebut dinamai Wrangler, yang juga merupakan sebutan untuk koboi yang bekerja menggembalakan ternak.
Dan barulah pada tahun 1947, jeans yang dirancang oleh Rodeo Ben diperkenalkan kepada konsumen Amerika.
Koboi rodeo profesional Jim Shoulders, Bill Linderman, dan Freckles Brown, pernah menguji seri jeans Wrangler 13MWZ.
Celana yang digunakan ketiganya ternyata terbukti memiliki daya tahan yang kuat berkat kualitas dan keotentikannya.
Tidak mengherankan apabila Jim Shoulders mau menandatangani kerja sama dengan Wrangler dan celana jeans ini menemaninya saat menjuarai 16 kejuaraan rodeo dunia.
Ini menjadi tonggak baru dan ajang pembuktian bagi Wrangler untuk menunjukkan kualitasnya di Eropa.
Pada tahun 1974, Wrangler sekali lagi mengokohkan posisinya sebagai merek jeans terpercaya setelah menjadi merek pakaian barat pertama dan satu-satunya yang secara resmi disahkan oleh Pro Rodeo Cowboy Association
Wrangler yang tumbuh semakin besar turut diikuti oleh penggabungan Blue Bell sebagai induk perusahaan dengan VF Corporation of Pennsylvania tahun 1986.
Penggabungan tersebut menjadikan VF sebagai salah satu dari dua pembuat jeans terbesar di dunia.
Beberapa tahun setelahnya, Wrangler pada tahun 1994 memutuskan pindah ke markas barunya di North Elm Street, tepatnya di pusat kota Greensboro.