Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Tahu, 6 Teknik Pernapasan untuk Berbagai Situasi

Kompas.com - 04/04/2022, 09:16 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bernapas merupakan salah satu tanda vital penting yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan.

Dengan bernapas kita dapat mengatur denyut jantung, meredakan stres, hingga menstabilkan tekanan darah.

Walau fungsinya penting bagi kesehatan, faktanya banyak orang belum mengetahui teknik pernapasan yang benar.

Walhasil, mereka terkadang merasa ngos-ngosan alias kehabisan napas saat beraktivitas.

Teknik pernapasan sesuai situasi

Ada beberapa teknik pernapasan yang dikembangkan untuk menyesuaikan situasi masing-masing orang, baik saat menjalani aktivitas berat maupun kondisi mental yang kurang baik.

Tujuannya supaya pikiran tetap jernih dan kita tidak mudah lelah walau menjalani aktivitas yang menguras energi.

Baca juga: Perbaiki Kesehatan Mental dengan Latihan Pernapasan, Bisa?

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak teknik pernapasan yang benar di bawah ini.

1. Pernapasan diafragma secara lambat untuk scuba diving

Teknik pernapasan scuba diving adalah bagian tak terpisahkan dari olahraga menyelam karena akan membantu memaksimalkan aktivitas.

Hal pertama yang perlu kita ingat adalah jangan menahan napas saat berada di bawah air, namun membuangnya secara perlahan, karena kita perlu menghilangkan partikel karbon dioksida.

Nah, tujuan melakukan teknik pernapasan diafragma adalah membawa udara ke bagian paru-paru secara efisien.

Biasanya, kebanyakan dari kita menggunakan otot dada untuk bernapas. Ini disebut pernapasan dangkal.

Sementara pernapasan diafragma yang lambat adalah teknik pernapasan dalam, dengan melonggarkan diafragma.

Dengan menggunakan diafragma, kita tidak perlu menghirup udara dalam jumlah besar untuk menyediakan oksigen ke sel-sel tubuh.

Melonggarkan diafragma saat bernapas akan membawa udara ke sepertiga bagian bawah paru-paru. Bagian paru-paru ini menghasilkan pertukaran gas yang lebih besar.

Jenis pernapasan itu membantu tubuh menurunkan detak jantung dan merangsang relaksasi. Dengan begitu kita dapat mengurangi produksi karbondioksida.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com