Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Langkah Hilangkan Kebiasaan Bergibah agar Puasa Tak Sia-sia

Kompas.com - 04/04/2022, 13:39 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Berhenti bergibah sering kali menjadi tantangan paling berat saat berpuasa pada bulan Ramadhan.

Dibandingkan tidak makan dan minum, larangan untuk bergosip kadangkala tidak terelakkan.

Membicarakan orang lain memang seakan sudah menjadi suatu perilaku "wajib" ketika bersosialisasi.

Padahal, ini bisa menjadi kesalahan besar dan merusak ibadah yang susah payah kita lakukan selama bulan Ramadhan.

Di sisi lain, rasanya mustahil berhenti bergosip dan berbagai kabar terbaru yang menarik dengan sahabat dan kolega selama berpuasa.

Baca juga: Heboh Ada Forum Gosip, Mengapa Warganet Senang Bergosip?

Frank T. McAndrew, Ph.D., Profesor Psikologi Cornelia H. Dudley di Knox College di Galesburg, Illinois, mengatakan, semua orang bergosip dan tidak semuanya negatif.

"Bergibah adalah keterampilan sosial,” katanya, dikutip dari NBC News.

Menurutnya, seseorang disebut penggibah yang baik jika menggunakan informasi yang didapatnya dengan cara bertanggung jawab.

Contohnya, menyampaikan soal perilaku rekan kerja yang merugikan kepada anggota tim yang lain atau perselingkuhan yang dilakukan pasangan teman kita sebagai suatu peringatan.

"Kuncinya adalah Anda berbagi informasi dengan cara yang tepat yang membantu orang lain," katanya.

Bergibah menjadi hal yang buruk ketika kita berbagi informasi tentang orang lain tanpa alasan tertentu atau demi keuntungan pribadi.

Misalnya kita bergosip pada teman kantor jika pernikahan atasan sedang dalam masalah atau kenalan yang gagal menjalani ujian kenaikan pangkat.

Baca juga: Tak Selamanya Negatif, Gosip Juga Bermanfaat, Percaya?

Mempertimbangkan perilaku bergibah di bulan Ramadhan

Kita bisa menjaga puasa Ramadhan tidak ternoda dengan lebih bijak dalam bergibah dan membicarakan informasi terbaru dengan orang lain.

Frank T. McAndrew mengatakan, ada sejumlah langkah untuk memastikan gosip yang kita bicarakan termasuk bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Apa saja?

Berpikir dua kali sebelum melakukannya

Sebelum bergibah di bulan Ramadhan, cobalah untuk mempertimbangkannya dengan matang.

Faktor yang penting adalah kapan melakukannya dan dengan siapa kita berbagi informasi tersebut.

"Apakah Anda menikam seseorang dari belakang dengan menceritakan kisah itu? Apakah berita itu akan menghentikan sesuatu yang buruk terjadi?" katanya.

Baca juga: Mengapa Pasangan yang Usianya Terpaut Jauh Sering Jadi Bahan Gosip?

Jangan bergibah untuk keuntungan pribadi

Ilustrasi sirik, bergosipshutterstock Ilustrasi sirik, bergosip
Hentikan niatan untuk bergibah sesegera mungkin jika hanya melakukannya untuk keuntungan pribadi.

Informasi tersebut tentunya tidak bermanfaat dan dapat membanti siapa pun, selain menambah dosa.

Penelitian membuktikan, gosip yang terbukti bermanfaat adalah gosip negatif tentang orang-orang yang berperilaku antisosial.

Jangan mendistorsi informasi

Gibah atau gosip seringkali melebih-lebihan kabar yang sesungguhnya.

Agar bebas bergibah di bulan Ramadhan, pastikan kita selalu mengatakan segala sesuatunya apa adanya.

Tinggalkan semua hal yang berlebihan, apa pun motifnya, baik untuk membuat ceritanya lebih dramatis, lebih koheren, maupun membenarkan perilaku kita membicarakan orang lain.

Baca juga: Terungkap, Ini Tipe Orang yang Suka Bergosip

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com