KOMPAS.com - Sesuai namanya, workaholic merupakan sebutan bagi mereka yang gila kerja dan sulit memisahkan bisnis dengan kepuasan dalam hidup.
Para workaholic juga memiliki kecenderungan untuk overschedule.
Psikolog klinis Scott Bea, PsyD mengatakan bahwa workaholic kerap menyibukkan diri dengan pekerjaan untuk mengalihkan fokus dari hal-hal yang mereka hadapi dalam kehidupan pribadinya.
Nah, mereka yang merupakan pekerja keras mungkin menyangka dirinya adalah seorang workaholic. Namun, keduanya berbeda.
Untuk mengetahui tanda-tanda workaholic, berikut tandanya.
Sibuk untuk memenuhi kebutuhan
Pertama, seorang workaholic selalu sibuk guna memenuhi kebutuhannya, bukan demi pujian dari pimpinan atau karena pekerjaan itu merupakan passion mereka.
Merasa cemas jika tak bekerja
Workaholic menganggap bekerja memberinya kenyamanan, dan akan merasa cemas atau merasa bersalah jika tidak melakukannya.
Ingin selalu dibutuhkan
Workaholic selalu membuat dirinya “siap digunakan” oleh rekan kerja untuk menciptakan perasaan bahwa dirinya selalu dibutuhkan.
Menyelesaikan semuanya sendiri
Workaholic tidak akan memberikan informasi atau arahan kepada rekan kerja untuk melanjutkan seseuatu tanpa mereka.
Sebaliknya, workaholic malah senang menyelesaikan semuanya sendiri.
Tidak mau mengakui masalah