Workaholic selalu membuat dirinya “siap digunakan” oleh rekan kerja untuk menciptakan perasaan bahwa dirinya selalu dibutuhkan.
Menyelesaikan semuanya sendiri
Workaholic tidak akan memberikan informasi atau arahan kepada rekan kerja untuk melanjutkan seseuatu tanpa mereka.
Sebaliknya, workaholic malah senang menyelesaikan semuanya sendiri.
Tidak mau mengakui masalah
Workaholic tidak akan pernah mengakui bahwa ia memiliki masalah dan tidak akan mengungkapkan motif sebenarnya dari tindakannya.
Sebaliknya, seorang workaholic mengatakan bahwa kerja kerasnya adalah upaya untuk maju di tempat kerja, atau mengatakan bahwa rekan kerjanya tidak memenuhi syarat atau tidak efisien.
Baca juga: Jangan Bangga Jadi Workaholic, Ini Berbagai Dampak Buruknya
Ada beberapa alasan mengapa seseorang menjadi workaholic.
Ada yang terpaksa mengambil tanggung jawab akibat suatu kejadian besar saat usianya masih muda.
Ada pula yang tumbuh di tengah keluarga yang menghargai sesuatu berdasarkan pencapaian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.