"Namun rasa hormat lebih penting daripada melayani orang yang tidak tahu apa-apa," tambah akun tersebut.
Virgil Abloh was the damn artistic director of Louis Vuitton menswear and founded a full-on fashion house in Milan.
I get them trying to tie him to music in some way to “explain” the inclusion to clueless people. But respect is more important than catering to a clueless person https://t.co/AukjB0BXzl
— Watching the Throne (@KanyePodcast) April 4, 2022
Ada pula pengguna Twitter @DDotOmen yang menyebut pelabelan itu sebagai bias rasial.
"Seorang pria kulit hitam yang menjadi Direktur Louis Vuitton, mengadakan berbagai fashion week, desainer Nike, IKEA dan mereknya sendiri hanyalah 'perancang busana hip-hop'," tulis @DDotOmen.
Sedangkan, akun @arxhiiie menulis "sangat tidak sopan untuk Grammy menyebut Virgil Abloh sebagai perancang busana hip-hop."
Baca juga: 200 Sneaker Kreasi Virgil Abloh Terjual Seharga Rp 363 Miliar
"Rasisme mikro agresif yang kita lihat dalam industri mode dan hiburan masih membingungkan saya."
very disrespectful for the grammys to call virgil abloh a “hip hop fashion designer”… the micro aggressive racism we see in fashion and entertainment today still baffles me
— ???????????????????????????????????????? (@arxhiiie) April 4, 2022
Sampai tulisan ini selesai dibuat, Recording Academy belum berkomentar terkait pemberian label "perancang busana hip-hop" kepada mendiang Virgil Abloh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.