Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/04/2022, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Begitu banyak orang yang berjuang untuk menghancurkan lemak perut yang tidak diinginkan.

Bahkan, berbagai macam cara telah dilakukan untuk dapat mengecilkan ukuran pinggang, mulai dari diet sehat hingga berolahraga secara rutin.

Namun, tidak semua usaha tersebut membuahkan hasil, sehingga beberapa orang merasa kecewa dan akhirnya frustrasi.

Ternyata, ada satu hal yang menjadi penyebab mengapa kita tetap mengembangkan lemak perut meski telah melakukan berbagai macam usaha untuk menghilangkannya.

Baca juga: 4 Tips Mudah Hancurkan Perut Buncit dan Turunkan Berat Badan

Nah, kondisi yang biasanya ditandai dengan perut yang buncit ini sebenarnya sangat mungkin terjadi akibat kurang tidur atau kualitas tidur yang rendah.

Kurang tidur menyebabkan lebih banyak kerusakan

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The Journal of American College of Cardiology mengungkap, kurang tidur terbukti meningkatkan asupan kalori dan mengakibatkan akumulasi lemak, khususnya lemak perut yang tidak sehat.

Menurut peneliti utama studi dari Mayo Clinic, Dr Virend Somers, dan profesor kedokteran kardiovaskular, Alice Sheets Marriott, kurang tidur tampaknya mengalihkan lemak ke kompartemen visceral yang lebih berbahaya.

"Meskipun selama pemulihan tidur ada penurunan asupan kalori dan berat badan, lemak visceral terus meningkat," kata mereka.

"Hal ini menunjukkan, tidur yang tidak memadai adalah pemicu yang sebelumnya tidak diketahui untuk deposisi lemak visceral."

"Dan bahwa catch-up sleep, setidaknya dalam jangka pendek, tidak membalikkan keadaan penumpukan lemak visceral," kata dia.

Lemak visceral adalah lemak yang membungkus organ dalam kita jauh di dalam perut.

Baca juga: 9 Cara Sederhana Mengecilkan Perut Buncit pada Wanita

Lemak ini diketahui sangat berbahaya untuk kesehatan secara keseluruhan karena memiliki hubungan yang kuat dengan penyakit metabolik dan jantung.

CDC juga mengatakan kurangnya kualitas tidur yang baik dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke