Mayoritas anak yang ditangkap karena menyiksa hewan juga ditahan karena melakukan kekerasan pada manusia.
Banyak tenaga pendidikan yang meyakini bahwa nilai yang buruk diakibatkan karena anak kurang berusaha.
Padahal, tak selalu begitu.
Ini bisa menjadi tanda ada masalah di rumahnya atau adanya kesulitan belajar.
Dua masalah tersebut dapat dikaitkan dengan kekerasan, sehingga penting untuk mengidentifikasi apa penyebabnya.
Tidak aneh jika remaja yang merupakan anggota geng melakukan banyak tindak kejahatan, baik kekerasan maupun sebaliknya.
Dalam budaya geng, kekerasan sering kali menjadi sarana untuk mendapatkan rasa hormat atau menunjukkan kekuatan.
Akibatnya, remaja yang merupakan bagian dari geng ini kemungkinan besar akan diminta untuk terlibat dalam beberapa perilaku kekerasan.
Remaja yang melakukan kejahatan dalam bentuk apa pun cenderung melakukan kekerasan.
Kejahatan tanpa kekerasan sendiri dapat berfungsi sebagai semacam uji coba, mempersiapkan seorang remaja untuk melakukan hal-hal yang lebih serius nantinya.
Jadi, jika anak memiliki satu atau beberapa tanda di atas, segera tangani dengan membawanya ke psikolog anak untuk mendapatkan penanganan.
Baca juga: Izinkan Anak Bawa Motor Sama dengan Mengajarkan Kekerasan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.