Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Infeksi Salmonella pada Anak, Orangtua Perlu Tahu

Kompas.com - 06/04/2022, 11:13 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Publik dihebohkan dengan kabar telur cokelat Kinder yang ditarik dari peredaran di tujuh negara Eropa karena dugaan salmonella.

Meskipun tidak terbukti mengandung bakteri ini, ada sejumlah kasus Salmonella yang mengindikasikan kaitan dengan produk ini.

Baca juga: Telur Cokelat Kinder Sudah Ditarik dari Peredaran di 7 Negara karena Salmonella

Salmonella sendiri merupakan bakteri yang bisa memicu berbagai infeksi ketika masuk ke tubuh.

Tidak semua orang yang mengkonsumsi makanan terkontaminasi salmonella akan jatuh sakit.

Namun anak-anak maupun bayi akan lebih berisiko jatuh sakit jika berkontak dengan bakteri ini.

Bahaya bakteri salmonella untuk anak-anak

Ilustrasi Makanan terinfeksi salmonellaLightspring Ilustrasi Makanan terinfeksi salmonella
Dikutip dari Kids Health, bakteri salmonella menyebabkan infeksi tidak hanya pada manusia namun juga ayam, sapi, babi, dan reptil.

Infeksi Salmonella, atau salmonellosis, adalah penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh bakteri ini.

Sebagian besar infeksi menyebar ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi biasanya daging, unggas, telur, atau susu.

Selain itu, makanan yang terinfeksi salmonella seringkali terjadi ketika diolah oleh orang-orang yang tidak mencuci tangan dengan bersih setelah menggunakan toilet atau mengganti popok.

Infeksi salmonella juga dapat terjadi jika kita menyentuh sesuatu yang terkontaminasi, termasuk hewan peliharaan, terutama burung dan reptil, kemudian memasukkan jari ke dalam mulut.

Baca juga: 6 Jenis Makanan untuk Diare agar cepat Pulih

Pada anak-anak, gejala infeksi salmonella ditandai dengan mual, muntah, kram perut yang menyakitkan, dan diare hingga BAB berdarah.

Infeksi akibat salmonella juga dapat menyebabkan sakit kepala dan demam.

Tanda dan gejala infeksi salmonella umumnya berlangsung dua sampai tujuh hari.

Diare dapat berlangsung hingga 10 hari, meskipun mungkin diperlukan beberapa bulan sebelum usus kembali normal.

Kita dianjurkan untuk segera membawa buah hati ke dokter jika curiga akan adanya infeksi salmonella.

Dokter mungkin meminta sampel tinja (beberapa kotoran), yang dapat dikirim ke laboratorium dan diuji untuk bakteri Salmonella.

Jika anak kondisinya lebih baik dan gejalanya tidak terlalu buruk, umumnya tidak dibutuhkan obat atau perawatan khusus.

Gejala biasanya berlangsung beberapa hari dan kebanyakan anak akan membaik dalam waktu seminggu.

Tetapi jika gejala yang dialami anak kita tergolong parah dokter mungkin melakukan beberapa tes lagi.

Ilustrasi muntah saat sakit. FREEPIK/STOCKKING Ilustrasi muntah saat sakit.
Infeksi Salmonella biasanya tidak mengancam jiwa namun, pada orang tertentu, khususnya bayi dan anak kecil berisiko memicu komplikasi.

Misalnya dehidrasi akibat terlalu sering diare sehingga mulut menjadi kering dan mata cekung.

Infeksi salmonella yang masuk ke aliran darah, disebut bakteremia, bisa mempengaruhi jaringan di seluruh tubuh kita.

Infeksinya termasuk di jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), apisan jantung atau katup Anda (endokarditis), tulang atau sumsum tulang Anda (osteomielitis), dan apisan pembuluh darah.

Baca juga: Bolehkah Makan Telur Mentah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com