BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan KONILIFE

Bulan Puasa, Yuk Berhenti Merokok dan Jadi Lebih Sehat

Kompas.com - 06/04/2022, 18:08 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain dianjurkan untuk menahan godaan lapar dan haus, selama bulan puasa umat Muslim juga tidak diperbolehkan merokok.

Jadi, bulan puasa sebenarnya bisa menjadi momentum yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh dengan berhenti merokok.

Menurut staff associate dari Medical Subspecialties Institute di Cleveland Clinic Abu Dhabi, Dr Iyaad Hasan, bulan Ramadhan kerap dijadikan "metode pengurangan".

Dengan metode itu, banyak perokok secara alami mengurangi jumlah rokok harian mereka.

Secara psikologis, tidak merokok antara matahari terbit dan terbenam juga dapat menghentikan kebiasaan merokok dalam jangka panjang.

Baca juga: Berhenti Merokok, Cara Efektif untuk Mengatasi Penyakit Asam Lambung

"Ramadhan adalah momen terbaik untuk mengajari diri sendiri bagaimana menjalani rutinitas harian dan menghindari pemicu yang membuat kita merokok," kata dia.

Berhenti dengan sukses

Sangat mungkin untuk berhenti merokok tanpa bantuan.

Tetapi, Hasan mengatakan, memilih strategi yang menggabungkan dukungan dan pengobatan akan melipatgandakan peluang keberhasilan untuk berhenti merokok.

Dukungan melibatkan konseling untuk membantu kita mengidentifikasi isyarat atau pemicu yang menyebabkan kita merokok dan mengembangkan strategi untuk menghindari atau menangani pemicu tersebut.

Pertemuan dukungan berikutnya biasanya akan membahas respons untuk benar-benar menyerah, kekambuhan apa pun yang mungkin terjadi, serta penyesuaian diri dengan kehidupan sebagai non-perokok.

Baca juga: Studi Terbaru, Rokok Elektrik Tidak Efektif Kurangi Kecanduan Merokok

Mengonsumsi obat-obatan yang disarankan oleh ahli kesehatan juga dapat mendukung upaya berhenti merokok.

"Kami sering meresepkan patch nikotin yang boleh diletakkan di kulit saat berpuasa."

"Kami juga menggunakan tablet yang membantu mengurangi keinginan mengidam dan mengurangi efek menyenangkan dari produk tembakau," sambung Hasan.

"Ini diambil dua kali sehari, sekali sebelum mulai berpuasa di pagi hari dan sekali lagi di malam hari, tepat setelah berbuka," lanjut dia.

Manfaat kesehatan

Berhenti merokok tidaklah mudah dan untuk benar-benar bebas tembakau memang harus ada strategi, motivasi, kesadaran, dan alasan yang jelas untuk berhenti.

Ini mungkin tampaknya menakutkan, terutama bagi perokok jangka panjang.

Namun, manfaat kesehatannya sangat luas dan banyak yang terbukti dalam beberapa hari pertama bebas rokok.

Baca juga: Mengapa Berat Badan Bertambah Setelah Berhenti Merokok?

"Tubuh mulai berubah dalam 20 menit pertama setelah berhenti. Tekanan darah mulai turun."

"Dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, sirkulasi darah juga akan membaik," kata Hasan.

"Selain itu, indera perasa dan penciuman akan kembali. Pernapasan meningkat pesat, mungkin hingga 30 persen dalam minggu pertama," imbuh dia.

Sehingga, Hasan pun menyarankan para perokok aktif jangka panjang untuk memanfaatkan bulan puasa sebagai metode yang sehat dan bahagia untuk berhenti merokok.

Lebih lanjut, dia juga merekomendasikan langkah konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan dalam upaya mendukung langkah-langkah yang tepat untuk berhenti merokok selamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com