KOMPAS.com - Sejumlah influencer dan sosialita Rusia kini tak lagi bebas belanja barang mewah Chanel, imbas perang negaranya dengan Ukraina.
Bukan karena masalah uang, namun karena brand asal Perancis itu mengeluarkan kebijakan yang melarang produknya dipakai di Rusia.
Anna Kalashnikova, salah satu sosialita Rusia, mengatakan gagal membeli sepasang anting dan tas di outlet Chanel yang berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab.
Manajer toko tersebut melarangnya melakukan pembelian karena kewarganegaraannya, yang disebut Anna sebagai perilaku 'Russophobia'.
Ia cukup sering datang ke Dubai untuk mengunjungi Fashion Week sehingga dikenali sebagai pelanggan di cabang tersebut.
"Manajer Chanel mengenali saya, mendekati saya, dan berkata: 'Kami tahu bahwa Anda adalah seorang selebriti di Rusia, kami tahu bahwa Anda akan membawa pembelian Anda ke sana, jadi kami tidak dapat menjual merek kami kepada Anda. item,'" katanya, dalam unggahan Instagramnya.
Begitu kesalnya, Anna menyebut kebijakan itu sebagai bukti jika Coco Chanel, founder brand fashion tersebut, sebagai seorang fasis.
"Tindakan warisannya, brandnya membuat Anda berpikir tentang biografi Coco Chanel. Mendukung fasisme dan Russophobia sangat rendah," katanya geram.
Baca juga: Putin Larang Instagram, Selebgram Rusia Nangis Bombay
Desainer interior dan influencer asal Rusia, Liza Litvin mengaku mengalami hal serupa ketika harus memenuhi sejumlah syarat ketika akan membeli produk Chanel di Dubai.
Liza menyatakan dirinya diwajibkan menandatangani dokumen di outlet Chanel yang menyatakan bahwa dirinya tidak tinggal di Rusia dan tidak akan memakai tas tersebut di negara asalnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.