Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Perang Ukraina, Sosialita Rusia Gagal Belanja Tas Mewah Chanel

Kompas.com - 07/04/2022, 02:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah influencer dan sosialita Rusia kini tak lagi bebas belanja barang mewah Chanel, imbas perang negaranya dengan Ukraina.

Bukan karena masalah uang, namun karena brand asal Perancis itu mengeluarkan kebijakan yang melarang produknya dipakai di Rusia.

Anna Kalashnikova, salah satu sosialita Rusia, mengatakan gagal membeli sepasang anting dan tas di outlet Chanel yang berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab.

Manajer toko tersebut melarangnya melakukan pembelian karena kewarganegaraannya, yang disebut Anna sebagai perilaku 'Russophobia'.

Ia cukup sering datang ke Dubai untuk mengunjungi Fashion Week sehingga dikenali sebagai pelanggan di cabang tersebut.

"Manajer Chanel mengenali saya, mendekati saya, dan berkata: 'Kami tahu bahwa Anda adalah seorang selebriti di Rusia, kami tahu bahwa Anda akan membawa pembelian Anda ke sana, jadi kami tidak dapat menjual merek kami kepada Anda. item,'" katanya, dalam unggahan Instagramnya.

Begitu kesalnya, Anna menyebut kebijakan itu sebagai bukti jika Coco Chanel, founder brand fashion tersebut, sebagai seorang fasis.

"Tindakan warisannya, brandnya membuat Anda berpikir tentang biografi Coco Chanel. Mendukung fasisme dan Russophobia sangat rendah," katanya geram.

Baca juga: Putin Larang Instagram, Selebgram Rusia Nangis Bombay

Desainer interior dan influencer asal Rusia, Liza Litvin mengaku mengalami hal serupa ketika harus memenuhi sejumlah syarat ketika akan membeli produk Chanel di Dubai.

Liza menyatakan dirinya diwajibkan menandatangani dokumen di outlet Chanel yang menyatakan bahwa dirinya tidak tinggal di Rusia dan tidak akan memakai tas tersebut di negara asalnya.

"Saya pergi ke butik Chanel di Mall of the Emirates. Mereka tidak menjual tas itu kepada saya karena (perhatian!) Saya dari Rusia!" kata Liza, dikutip dari Bussiness Insider.

Salah satu handbag Chanel.Shutterstocks Salah satu handbag Chanel.
Sejauh ini, pihak Chanel belum memberikan klarifikasi apapun atas keluhan yang menyebar luas di media sosial ini.

Namun diprediksi jika larangan pembelian ini merupakan buah dari aturan Chanel yang mematuhi sanksi dari Uni Eropa terhadap Rusia.

Khususnya soal melarang penjualan, secara langsung atau tidak langsung, dari barang-barang mewah untuk setiap orang, badan hukum atau badan di Federasi Rusia atau untuk digunakan di Federasi Rusia.

Aksi militer yang dipimpin Vladimir Putin terhadap Ukraina memang memicu sejumlah sanksi dari berbagai negara lain dan perusahaan yang bernaung di bawahnya.

Baca juga: Anastasiia Lenna, Miss Ukraina yang Angkat Senjata Hadapi Rusia

Namun Vogue Business melaporkan pada 4 Maret lalu bahwa sejumlah toko di Rusia mengalami peningkatan pembeli tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya. 

Para pelanggan berusaha membeli sebanyak mungkin barang yang diinginkan selagi masih mampu dan memungkinkan.

Beberapa hari kemudian, merek-merek mewah seperti Burberry, Chanel, Herms, Louis Vuitton, Prada, dan Kering mengumumkan penutupan sementara tokonya di Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com