Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2022, 12:57 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerontokan rambut adalah masalah yang wajar. Rata-rata, seseorang akan kehilangan sekitar 80 helai rambut per hari.

Namun apabila rambut rontok dalam jumlah yang terlalu banyak dan tidak wajar, penting untuk mengetahui berbagai faktor pemicunya.

Menurut ahli kerontokan rambut Anabel Kingsley, kerontokan rambut merupakan masalah yang umum pada wanita.

"Studi menunjukkan, setidaknya satu dari tiga wanita akan mengalami kerontokan rambut atau volume rambut berkurang di beberapa tahapan dalam hidup," kata dia.

Baca juga: Ini Kaitan Vitamin D dan Kerontokan Rambut

Bisa jadi, ada faktor genetik alias bawaan yang membuat rambut cenderung menipis.

Jika demikian, akan terjadi penurunan volume rambut secara bertahap dan progresif.

"Folikel rambut tertentu sensitif terhadap hormon pria, dan sensitivitas ini menyebabkan folikel menyusut bertahap dan menghasilkan rambut yang sedikit lebih halus dan lebih pendek," ungkap Kingsley.

"Kerontokan rambut harian yang berlebihan (dikenal sebagai telogen effluvium) tidak tergantung dari kecenderungan genetik."

Baca juga: Depresi Memicu Kerontokan Rambut, Benarkah?

"Itu terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan atau gangguan internal, seperti kekurangan nutrisi, stres berat, diet ketat atau penyakit," imbuh dia.

Kingsley bersama pendiri Get Ahead of Hair Loss, Dr Sharon Wong menjelaskan delapan pemicu utama kerontokan rambut.

1. Ketidakseimbangan hormon

Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan dan kecantikan, mulai dari jerawat hingga penambahan berat badan.

Jika hormon terganggu, maka hal itu akan berdampak ke seluruh tubuh, termasuk rambut.

"Hormon berperan besar dalam mengatur siklus pertumbuhan rambut," ujar Kingsley.

"Hormon estrogen pada wanita membantu menjaga rambut dalam fase pertumbuhan untuk jangka waktu yang optimal."

Baca juga: Depresi Memicu Kerontokan Rambut, Benarkah?

"Sedangkan androgen (hormon pria) tidak terlalu bersahabat bagi rambut, dan dapat memperpendek siklus pertumbuhan rambut," lanjut wanita tersebut.

Kelebihan androgen --yang bisa disebabkan oleh gangguan endokrin-- dapat memicu kerontokan rambut karena faktor genetik.

Lebih lanjut menurut Kingsley, pada individu dengan folikel yang cenderung sensitif, ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi rambut daripada seseorang yang tidak memiliki kecenderungan itu.

2. Stres

Rambut rontok karena stres berlebihan ternyata bukanlah sekadar mitos.

Pada pria, stres akan meningkatkan kadar androgen yang pada akhirnya menyebabkan rambut rontok.

"Stres juga dapat memicu masalah kulit kepala, seperti ketombe, mengganggu kebiasaan makan, dan mengganggu sistem pencernaan yang semuanya berdampak negatif pada rambut," ungkap Kingsley.

Baca juga: Stres Panjang Picu Kerontokan Rambut, Bagaimana Prosesnya?

3. Kekurangan zat besi

"Salah satu penyebab umum kerontokan rambut pada wanita adalah kekurangan zat besi. Zat besi sangat penting untuk memproduksi protein sel rambut," ujar Kingsley.

Dalam hal ini, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah kekurangan zat besi dan mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Ketidakseimbangan kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid membantu mengatur metabolisme tubuh dengan mengendalikan produksi protein dan penggunaan jaringan oksigen.

Oleh karenanya, ketidakseimbangan tiroid dapat memengaruhi folikel rambut.

Penyakit hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid yang tidak diobati dapat mengakibatkan anemia, dan ini juga memengaruhi rambut.

Baca juga: 8 Indikator Parahnya Kerontokan Rambut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com