Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gray Divorce", Kala Seseorang Mantap Bercerai di Usia Senja...

Kompas.com - 08/04/2022, 03:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Today

KOMPAS.com - Kabar gugatan cerai yang dilayangan Rieta Amilia, ibunda Nagita Slavina, cukup mengejutkan publik.

Wanita yang akrab disapa Mama Rieta ini mantap berpisah dari suaminya, Basuki Widjaya.

Ia kembali harus menempuh jalan perceraian di usia 60 tahun sehingga bisa dikategorikan sebagai gray divorce.

Kondisi serupa pernah dialami banyak pesohor lainnya, seperti Lydia Kandou, Mark Sungkar, dan pebisnis kelas dunia seperti Bill Gates.

Baca juga: Bill Gates dan Melinda Gates Sepakati Separation Agreement, Apa Itu?

Gray divorce menghadirkan kondisi dan tantangan yang berbeda

Beberapa waktu lalu, perceraian lebih lazim dialami oleh pasangan yang masih dalam usia produktif.

Pasangan di usia senior biasanya sudah menikmati hubungan yang lebih stabil dan masa tua bersama.

Namun belakangan, gray divorce alias perceraian di usia senja menjadi fenomena yang cukup menarik perhatian.

Ada beberapa pasangan yang sudah menikah puluhan tahun kemudian memutuskan berpisah, dengan alasannya masing-masing.

Perceraian seperti ini biasanya lebih sulit karena ada banyak konsekuensi yang harus dipertimbangkan.

Mulai dari konsekuensi finansial dan sosial, respons anak-anak, hingga kemampuan untuk membuat keputusan sendiri setelah sekian lama hidup berdampingan dengan orang lain.

Baca juga: Kiat-kiat untuk Menghindari Perceraian dalam Pernikahan

"Perceraian bergantung pada situasi, tetapi umumnya menjadi refleksi diri dan sangat, sangat jelas tentang mengapa Anda melakukan ini, dan tidak datang dari tempat reaksioner, adalah kuncinya," kata Meredith Shirey, psikoterapis berlisensi di New York.

Ia menyarankan kita untuk menanyakan beberapa pertanyaan penting pada diri sendiri sebelum mantap menjalani gray divorce.

Misalnya saja skenario terbaik dan terburuk dari perceraian tersebut, apa yang didapatkan ketika berpisah dan kerugian yang mungkin dialami.

Urusan finansial juga harus dipikirkan, tetapi Shirey menyarankan untuk memperhitungkan perasaan, tujuan, dan harapan pribadi kita sendiri untuk kehidupan pernikahan dan lajang.

“Ini tentang melakukan penilaian pribadi itu karena pada akhirnya Anda tidak bisa menjalani hidup Anda untuk orang lain,” katanya.

Ilustrasi perceraian di usia lanjutshutterstock Ilustrasi perceraian di usia lanjut

Halaman:
Sumber Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com