Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kalimat yang Akan Bantu Dekatkan Hubungan Orangtua dan Anak

Kompas.com - 08/04/2022, 10:23 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Tak hanya dari tindakan dan perilaku, anak juga akan belajar dari kata-kata yang diucapkan orangtua padanya.

Karena itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan kalimat yang ia ucapkan pada anaknya. Jika salah ucap, hubungan orangtua dan anak bisa menjadi renggang.

Nah, agar hubungan orangtua dan anak semakin erat dan didasari dengan rasa saling percaya, ada enam kalimat yang bisa diucapkan. Berikut daftarnya.

“Kamu harus bangga pada diri sendiri!”

Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Washington, rasa self-esteem (percaya diri) anak sebenarnya telah berkembang sejak ia duduk di taman kanak-kanak.

Karena itu, orangtua memainkan peran penting dalam membantu anak mengembangkan perasaan positif itu.

Amy McCready, coach parenting dan pendiri dari situs PositiveParentingSolutions merekomendasikan agar orangtua mengatakan bahwa anak harus bangga pada dirinya sendiri.

Dengan ini, diharapkan kita dapat membantu mendorong motivasi internal dan memperkuat fakta bahwa pendapat orang lain tentang anak tidak sepenting pendapat anak pada dirinya sendiri.

Baca juga: 4 Tips Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak dan Tetap Rendah Hati

"Ibu juga mengerti rasanya!"

Menurut McCready, mengatakan "Ibu juga mengerti kok!" dengan antusias dapat menjadi cara untui meminimalisir komplain.

“Saat anak komplain tentang tugas-tugasnya atau menolak merapikan kamarnya, cobalah berkata 'Ibu juga tahu kok tahu kalau merapikan kamar itu repot! Tapi kalau nggak dirapikan nanti tidurnya nggak enak.'"

Seperti dikatakan oleh para ahli kesehatan mental anak, mengatakan bahwa kita memahami apa yang dikatakannya bukan berarti kita selalu setuju dengan apa yang dilakukan anak saat menanggapi perasaannya.

Tak membiarkan anak melakukan sesuatu yang ia inginkan bukan berarti kita menyerah, namun itu dapat membantu anak merasa dilihat dan didengar, yang penting dalam melatih anak menghadapi emosinya sendiri.

"Jadi, bagaimana rencananya?”

Menurut McCready, kalimat ini juga dapat meminimalisir masalah anak saat menghadapi kegiatan sehari-hari yang sederhana,

Misalnya, daripada mengingatkan anak tentang tenggat waktu tugasnya, tanyakan: “Jadi, bagaimana rencanamu untuk mengerjakan tugas itu?”

Hal ini akan membuat anak memiliki rasa tanggung jawab pada tugas itu dan memberikan kesan bahwa kita percaya ia bisa melakukannya.

Selain itu, kita juga mengajari diri kita sendiri untuk tidak terlalu banyak mengatur anak.

Halaman:
Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com