KOMPAS.com - Hubungan persahabatan di usia remaja memang sangat rapuh. Karena itu, tak mengherankan bila mendadak anak dijauhi oleh sahabat atau teman dekatnya.
Bahkan menurut Developing Minds, satu dari dua anak atau remaja pernah merasa dikucilkan oleh teman-temannya, setidaknya sekali seumur hidup. Jumlah ini juga bisa lebih tinggi karena tak sedikit anak yang tak mau mengakui kalau ia dijauhi teman-temannya.
Dijauhi tentu akan membuat anak kecewa, bingung, marah, dan frustasi.
Untuk itu, orangtua perlu membantu anak remajanya mengatasi situasi ini sehingga anak kembali merasa nyaman.
Nah berikut ini, ada tips yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu remaja yang merasa dijauhi teman-temannya.
Dikutip dari Raising Teens Today, persahabatan di kalangan remaja terbilang rapuh. Karena itu, bisa saja seorang teman menjauh dari anak suatu hari, dan ini membuatnya tersiksa.
Namun saat itu terjadi, orangtua sebaiknya tidak mengatakan hal buruk tentang teman anak.
Pasalnya, saat bertengkar, remaja bisa setuju kalau teman-temannya bukan orang yang baik dan ia tak perlu berteman dengan mereka, meski dalam kebanyakan kasus, anak akan berbaikan dengan teman-tenannya.
Jika mengatakan hal buruk tentang teman anak, kecanggungan bisa terjadi jika anak kembali hang out dengan temannya tanpa diketahui orangtua.
Baca juga: Kenali, 7 Tanda Frenemy, Teman tapi Musuh
Jika dijauhi teman ini merupakan hal serius, mungkin anak perlu dorongan untuk melihat bahwa hubungan persahabatannya itu nyatanya tidak "friendly."
Menurut Parents, jika anak remaja selalu dijauhi oleh temannya, kita perlu berbicara padanya.
Jadi, katakan bahwa persahabatan seharusnya saling membangun, bukan menyiksa diri.
Mungkin, anak sebenarnya telah menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dalam persahabatannya, namun ia tak mau meninggalkan teman-temannya karena takut tak memiliki teman lagi.
Di mata remaja, memiliki teman yang buruk lebih baik dibanding tak memilikinya, sehingga masalah ini terkadang sulit dipecahkan.
Jika remaja merasa dijauhi oleh teman-temannya, ia seharusnya didorong untuk berbicara.