Menurut Parents, jika anak remaja selalu dijauhi oleh temannya, kita perlu berbicara padanya.
Jadi, katakan bahwa persahabatan seharusnya saling membangun, bukan menyiksa diri.
Mungkin, anak sebenarnya telah menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dalam persahabatannya, namun ia tak mau meninggalkan teman-temannya karena takut tak memiliki teman lagi.
Di mata remaja, memiliki teman yang buruk lebih baik dibanding tak memilikinya, sehingga masalah ini terkadang sulit dipecahkan.
Jika remaja merasa dijauhi oleh teman-temannya, ia seharusnya didorong untuk berbicara.
Berbicara dengan salah satu teman yang ia percayai dan tak akan menyalahkannya adalah yang terbaik.
Dikutip dari Healthline, ketika remaja mendiskusikan perasaannya pada teman-teman yang ia percayai, tak boleh ada kata tuduhan. Diskusi itu juga harus benar-benar berfokus pada masalahnya.
Dengan ini, tidak akan ada yang merasa terancam dan anak akan benar-benar mendapatkan jawaban tentang mengapa ia dijauhi.
Baca juga: Hati-hati, Jangan Over Trust, Tidak Semua Teman adalah Teman
Ketika remaja memperluas circle sosialnya, ia tidak hanya dapat melihat dunia dengan cara yang berbeda, tapi juga lebih tahan saat ditinggalkan.
Menurut Learning Essentials, dengan memiliki teman di berbagai circle sosial, remaja dapat menemukan teman sejati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.