Sementara itu, profesor psikologi di University of California, Sonja Lyubomirsky, melihat hasil yang sama ketika ia meminta orang untuk melakukan lima tindakan kebaikan selama enam minggu berturut-turut.
Hubungan antara kebahagiaan dan berbuat kebaikan ternyata bermula dari aktifnya bagian otak yang terkait dengan kesenangan, hubungan sosial, dan kepercayaan.
Hal itu terungkap melalui studi yang dilakukan pada tahun 2006 oleh Jorge Moll dan rekan-rekannya di National Institutes of Health
Para ilmuwan percaya bahwa perilaku altruistik melepaskan endorphin di otak dan menghasilkan perasaan positif.
Ada pun, altruistik merupakan naluri alamiah manusia untuk menaruh kepedulian terhadap kondisi orang lain.
Baca juga: Kebahagiaan Bisa Menular Lewat Berbagi Kebaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.