Sejalan dengan prinsip bisnis berkelanjutan atau net zero emission RI, Blibli menerapkan kebijakan ESG (Enviromental, Social, Governance) pada sistem operasionalnya.
Di antaranya adalah daur ulang sampah plastik, penanaman pohon, hingga kardus kemasan recycle.
Juga waste upcycling dengan membangun penadah air hujan dan mengolahnya untuk keperluan operasional di warehouse Blibli.
"Penampungan air hujan ini airnya akan dipakai kembali. Jadi akan mengurangi pengambilan atau penggunaan air tanah," papar Yolanda saat ditemui Kompas.com.
Lebih lanjut mengenai kemasan, diterapkan sistem pengambilan kardus paket dari pelanggan untuk dikembalikan ke pihak Blibli.
Sampah dari paket tersebut akan dialih-fungsikan menjadi wrapping papper yang akan digunakan kembali.
Kemudian setiap kardus yang digunakan untuk mengemas barang juga dipastikan memiliki sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) Indonesia.
FSC merupakan sertifikasi yang diberikan untuk kemasan atau kotak kardus yang berasal dari hasil daur ulang, bukan material kertas yang diambil dari kayu (pohon) baru.
Bagi e-commerce ini, ekosistem bisnis perusahaan ESG dapat berdampak positif bagi pemberdayaan banyak aspek.
Termasuk peningkatan ekonomi hingga bisnis yang terus bertumbuh secara berkelanjutan sesuai dengan misi pemerintah dalam penerapan net zero emission.
"Kita ajak semua pelanggan, karyawan untuk mendukung dan meningkatkan kesadaran pelestarian lingkungan," tegas dia.
Baca juga: Riset dan Kendali Risiko Sampah Plastik di Laut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.