Permintaan maaf yang bermakna harus mengungkapkan pemahaman tentang rasa sakit yang kita sebabkan dan menunjukkan penyesalan atas tindakan yang diambil.
Ada perasaan bertanggungjawab menunjukkan bahwa kita mengakui tindakan di masa lalu dan dampaknya, bahkan jika rasa sakit yang ditimbulkan tidak disengaja.
Ketika kita mengambil tanggung jawab, pasangan akan tahu jika kita memahami gawatnya situasi yang disebabkan dan menyadari kesalahan yang telah diperbuat.
Baca juga: Jika Sering Memimpikan Mantan, Apa yang Harus Dilakukan?
Penting untuk berdiskusi dan membicarakan tentang apa yang terjadi serta memproses perasaan kita dan pasangan di masa lalu.
Ketika seseorang tahu bahwa rasa sakitnya didengar, itu akan membantu perasaannya sembuh sehingga hubungan akan jadi lebih baik.
Seseorang yang berbuat kesalahan harus memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan dan tidak mengulangi perbuatannya.
Memiliki rencana tindakan yang dapat mencegah kita berperilaku buruk bisa menjadi awal yang baik.
Misalnya, meninggalkan media sosial, berganti pekerjaan, menghadiri terapi, atau pergi ke rehabilitasi.
Menurut Mann, faktor remedy adalah yang terpenting saat seseorang ingin kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya.
Baca juga: Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Balikan dengan Mantan
Namun ia juga berpendapat, tak banyak seseorang yang berbuat kesalahan besar dalam hubungan membuat rencana tindakan itu.
Perlu diingat, tanpa adanya rencana tindakan, tak akan ada yang berubah.
“Menerima kembali seseorang yang sempat menyakiti hati kita namun ia tak berkomitmen untuk melakukan sesuatu yang berbeda, hanya akan menimbulkan perilaku menyakitkan yang sama,” ujar Mann.
Kecanduan dan gangguan kesehatan mental tanpa perawatan serta perselingkuhan juga bisa menjadi deal-breaker .
Jadi, Mann merekomendasikan agar kita move on jika mantan memiliki beberapa deal-breaker tersebut.