KOMPAS.com - Peredaran Kinder Joy yang dihentikan sementara sepertinya akan membuat banyak orangtua lega.
Bukan hanya karena isu salmonella namun setidaknya mengurangi potensi kehebohan anak-anak saat di depan kasir.
Baca juga: Bahaya Infeksi Salmonella pada Anak, Orangtua Perlu Tahu
Jajanan telur cokelat itu memang kerap jadi sumber keresahan para ayah dan ibu ketika membawa anaknya berbelanja di minimarket.
Kinder Joy umumnya diletakkan tepat di depan kasir yang otomatis menjadi pusat perhatian anak-anak saat antri membayar bersama orangtuanya.
Begitu menggodanya kemasan ini sehingga nyaris semua anak akan langsung ribut minta dibelikan, saat itu juga.
Situasi ini bahkan sudah menjadi 'legenda' tersendiri di kalangan orangtua dan menjadi momok yang mengkhawatirkan ketika pergi berbelanja bersama anak.
Kinder Joy pertama kali rilis tahun 2001 oleh brand Ferrero, yang sudah berpengalaman dalam menciptakan banyak produk makanan selama 40 tahun.
Camilan ini tergolong unik berupa krim susu dan krim kakao dengan dua bola wafer renyah – disertai dengan mainan di setiap kemasannya yang berbentuk telur.
Ketika kemasannya dibuka, sebelah berisikan camilannya sedangkan sisi yang lain berisi hadiah mainan.
Anggapan ini karena porsinya yang tergolong kecil dan dianggap hanya 'seperti itu' saja.
Rasanya juga dianggap tidak istimewa dan mirip dengan produk cokelat lainnya yang harganya lebih bersahabat.
Namun bagi anak-anak, Kinder Joy merupakan hal yang amat menarik sehingga tak sungkan menangis dan merengek agar dibelikan oleh orangtuanya.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Kinder Joy yang Sementara Ditarik BPOM
Dikutip dari Bizongo, kesuksesan Kinder Joy memukau anak-anak ini tak lepas dari kemasannya yang begitu mencolok.
Packaging Kinder Joy menggunakan warna utama oranye dan putih, dengan gambar bola wafer renyah yang disiram krim susu.