Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Mindful Parenting dan Cara Menerapkannya

Kompas.com - 12/04/2022, 20:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengasuh anak bukanlah pekerjaan yang mudah. Siapa pun tak bisa membantahnya.

Apalagi jika ini bisa menjadi emosional dan orangtua merasa kesulitan untuk memisahkan perasaan sendiri dari masalah yang sedang dihadapi.

Tidak ada orangtua yang sempurna, tetapi ada cara bagi orangtua untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

Terutama ketika anak-anak melakukan sesuatu yang melanggar aturan atau gagal untuk memerhatikan instruksi orangtua.

Baca juga: Mindful Parenting Kurangi Kenakalan Anak

Ada pun salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengasuh anak melalui komunikasi yang baik adalah dengan menerapkan mindful parenting.

Mengenal mindful parenting

Seorang terapis di Parenting Pathfinders, Michelle Felder, mengatakan, mindful parenting atau metode pengasuhan yang penuh perhatian, dilakukan dengan menerima apa yang terjadi di setiap momen.

"Ini adalah pendekatan untuk mengasuh anak yang memungkinkan kita untuk menyesuaikan diri dengan emosi kita sendiri dan menjadi lebih sadar akan mereka," kata dia.

"Sehingga emosi ini tidak mendorong tindakan kita dan kita kemudian dapat merespons dengan sengaja, alih-alih bereaksi terhadap perilaku atau pilihan anak-anak kita," sambung dia.

 

Pentingnya mindful parenting

Courtney Porter, ibu dari dua anak laki-laki berusia enam tahun, menggambarkan mindful parenting sebagai respons, alih-alih bereaksi.

Alhasil, dia merasa anak-anaknya tidak diliputi kecemasan akan dimarahi dan malah bisa belajar dari sebuah pengalaman.

"Anak saya Peyton secara tidak sengaja menggambar di dinding dengan spidol dan bukannya meneriakinya."

"Saya mengatakan kepadanya bahwa itu adalah karya seni yang indah tetapi saya lebih suka dia menggambarnya di atas kertas, sehingga saya dapat membingkainya untuk dilihat semua orang," ungkap dia.

Bentuk pengaturan emosi ini membantu orangtua lebih memahami pikiran dan perasaan anak-anak.

Pilihan ini pun dapat mengajarkan mereka beberapa pelajaran tentang emosi negatif dan cara-cara untuk memperhatikan saat ini.

Baca juga: 5 Dimensi Mindful Parenting dalam Pemenuhan Gizi Anak

"Anak-anak belajar bagaimana mengatur emosi mereka dengan menyaksikan bagaimana kita mengatur emosi kita sendiri," kata Felder.

"Jadi, ketika anak-anak melihat kita berhenti sebelum kita berbicara, bernapas dalam-dalam, memikirkan tindakan kita atau sengaja berbicara dalam volume tertentu."

"Mereka juga dapat mengembangkan dan memperkuat keterampilan ini di dalam diri mereka sendiri," jelas dia.

 

Saat tepat mencoba mindful parenting

Seorang dokter anak dan CEO dari Happiest Baby, Dr Harvey Karp, menuturkan, ketika perilaku anak-anak meledak-ledak atau terjadi berulang-ulang, maka ini saatnya untuk mengubah metode pengasuhan.

"Ingat, selalu mungkin untuk mengubah metode pengasuhan," kata Dr Karp.

"Jika itu tampaknya terlalu berlebihan, ketahuilah bahwa kita dapat mengasah satu area pada satu waktu dan bekerja dari sana," ujar dia.

Terlepas dari apa pun metode pengasuhan yang kita gunakan sekarang, psikolog klinis berlisensi, Bethany Cook, pun membagikan beberapa tanda bahwa mungkin sudah waktunya untuk mengubahnya:

• Anak kita lebih kesal daripada puas atau bahagia.

• Kita tidak dapat menenangkan anak kita.

• Anak kita cenderung takut pada kita.

• Anak kita menunjukkan gejala kecemasan atau depresi serius yang menghambat pertumbuhan perkembangan mereka.

• Kita merasa anak kita tidak menghormati kita tanpa rasa takut.

 

Cara yang tepat menerapkannya

Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara memasukkan mindful parenting ke dalam hidup kita?

Dokter anak, terapis, dan para orangtua yang berpengalaman membagikan kiat terbaik mereka untuk mengasuh anak dengan penuh perhatian sebagai berikut.

Baca juga: Pentingnya Pola Asuh Mindful Parenting, Orangtua Wajib Tahu

Dimulai berbicara dengan balita

Dokter Karp mengatakan, sangat penting untuk berbicara pada balita dengan cara yang mereka mengerti.

"Sebagian besar waktu kita berbicara dengan balita kita itu menggunakan bahasa dewasa. Tetapi, ketika seorang anak sedang marah atau emosional, mereka sulit mendengar kata-kata kita," ungkap dia.

Dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh balita, itu akan membantu anak memahami apa yang kita coba untuk komunikasikan kepada mereka.

"Kita dapat menerjemahkan apa pun yang ingin kita katakan ke dalam bahasa alami anak dengan menggunakan tiga langkah sederhana."

"Yakni frasa pendek, pengulangan, dan pencerminan sekitar sepertiga tingkat emosional anak dalam nada suara, gerakan tubuh, serta wajah," sebut dia.

• Kenali apa yang kita butuhkan sebagai orangtua

"Bagi saya, mengasuh anak dengan mindful parenting terlihat seperti berhenti sejenak sebelum saya merespons sesuatu yang sedang terjadi," kata Felder.

"Jika ada situasi yang menantang atau emosional yang terjadi, saya akan memeriksa perasaan saya."

"Lalu, saya akan mengambil tiga napas dalam-dalam sebelum mengatakan apa pun dan menjadi mempertimbangkan kata-kata, nada, dan volume saya," ungkap dia.

Namun, karena tidak semua orang percaya pada dasar-dasar mindful parenting, Cook menunjukkan, tinggal dengan kerabat yang tidak memiliki pandangan yang sama dapat membuat segalanya menjadi rumit.

"Sulit untuk menjadi orangtua dengan penuh perhatian jika pasangan atau keluarga besar kita tidak ingin menjadi orangtua yang seperti ini," kata Cook.

"Itu dapat menciptakan konflik dalam sistem keluarga, jadi kontranya tidak selalu tentang pengasuhan yang penuh perhatian, tetapi tentang perjuangan yang berpotensi dimiliki seseorang jika tidak ada konsistensi dalam pendekatannya," tambah dia.

• Investasikan waktu untuk memahami anak

Daripada kita mencoba untuk memperbaiki masalah, luangkan waktu untuk memahami kebutuhan anak.

"Tidak masalah jika saya terlambat untuk membuat janji, jika saya malu atau jika dia membuat kekacauan atau merusak sesuatu."

"Kami mengatasi masalah apa pun sebagai tim, saling menghormati," ungkap Jodie Keith, ibu dua anak dan pendiri blog Jodetopia.com.

"Putra saya tahu bahwa dia dicintai, aman dan dihormati. Dia juga tahu bahwa saya akan selalu mendengarkannya dan memenuhi kebutuhannya."

"Kami adalah tim. Saya membimbingnya, dengan penuh kesadaran, dengan kemampuan terbaik saya dan, dengan informasi yang saya miliki saat itu," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com