Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Britney Spears Pernah Alami Depresi Perinatal Saat Hamil, Apa Itu?

Kompas.com - 13/04/2022, 09:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Popsugar

KOMPAS.comBritney Spears berbagi pengalamannya dengan depresi perinatal yang pernah dialami pada kehamilan sebelumnya.

Kondisi ini pun lantas menjadi sorotan, karena dia membagikannya melalui unggahan di Instagram sembari mengabarkan bahwa dia hamil dari hubungannya dengan Sam Asghari.

Saat itu, tidak banyak yang tahu kalau bintang pop era 90an tersebut harus berjuang melawan depresi perinatal.

"Sulit, karena ketika saya hamil saya mengalami depresi perinatal," tulis Britney di unggahan terbarunya, seperti dikutip Popsugar, Selasa (12/4/2022).

Ibu dua anak ini pun menyebut bahwa depresi perinatal merupakan suatu hal yang mengerikan.

Dia pun merasa bersyukur bisa melewati masa-masa sulit dan sembuh total dari depresi perinatal yang sempat dialaminya.

Baca juga: Hamil di Umur 40 seperti Britney Spears, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Apa itu depresi perinatal?

National Institute of Mental Health (NIMH), depresi perinatal adalah gangguan mood yang terjadi selama kehamilan atau setelah melahirkan. 

Kondisi tersebut kerap dikatakan baby blues. Tapi, baby blues biasanya merujuk pada kondisi ibu setelah melahirkan.

Depresi satu ini punya cakupan yang lebih luas. Penderitanya bisa mengalami gejala sebelum, selama masa kehamilan hingga pasca-kehamilan.

Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2020, depresi perinatal disebabkan oleh interaksi kompleks dari berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut termasuk genetika, sistem neuroendokrin yang memodulasi respons tubuh terhadap stresor, dan faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan dan situasi sosial.

Seperti yang disinggung pelantun Baby One More Time itu, depresi perinatal bisa membuat penderitanya merasa terisolasi dan tidak berdaya.

Meski pun depresi perinatal dapat memengaruhi siapa saja selama atau setelah kehamilan, tapi orang-orang dengan riwayat bipolar.

Selain itu, orang-orang yang punya cerita kehamilan yang traumatis, riwayat kekerasan fisik atau seksual hingga kurangnya dukungan sosial juga berisiko tinggi.

Depresi perinatal bisa menyebabkan gejala yang bervariasi tergantung kondisi pasien.

Halaman:
Sumber Popsugar
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com