KOMPAS.com- Kasus penganiayaan Ade Armando memicu beragam respon dari netizen, termasuk kenalan kita di media sosial.
Secara umum, sikap warganet terhadap kasus ini terbelah menjadi dua, ada yang mendukung maupun mengutuk kekerasan yang terjadi.
Lewat kehebohan Ade Armando ini, kita mungkin lalu menyadari ada kenalan yang, tak disangka-sangka, mendukung perilaku kekerasan.
Baca juga: Cara Kenali dan Dampingi Orang yang Alami Kekerasan Online
Terlihat dari sejumlah konten maupun unggahannya yang mengindikasikan kecenderungan tersebut.
Selain kaget, kita juga mungkin merasa tidak nyaman dan terganggu ketika unggahannya melintas di timeline Twitter, Instagram, Facebook maupun platform lainnya.
Respon seseorang di media sosial terhadap di media sosial kadangkala memang bisa mengejutkan kita.
Sikapnya bisa sangat berbeda dibandingkan dengan perilaku di dunia nyata, khususnya dalam merespon kasus-kasus viral.
Tak hanya perilaku mendukung perilaku kekerasan di kasus Ade Armando namun juga berbagai isu lain di waktu yang berbeda.
Baca juga: Kisah Viral Gundam Diambil Bocah, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
Menghadapi kondisi seperti ini, apakah kita perlu unfriend kenalan yang berperilaku toxic di media sosial?
Lucia Peppy Novianti, M. Psi., psikolog keluarga jebolan Universitas Gadjah Mada mengatakan kita perlu mempertimbangkan motif utama saat ingin melakukan unfriend di media sosial maupun dunia nyata.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.