Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran di Masa Transisi Pandemi, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Kompas.com - 13/04/2022, 18:48 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dianggap sudah membaik yang membuat masyarakat sudah bersiap masuk ke fase endemi.

Pemerintah telah menerapkan sejumlah kelonggaran termasuk mengizinkan mudik Lebaran dengan sejumlah syarat tertentu.

Setelah dua tahun pandemi Covid-19, kita akhirnya bisa kembali ke kampung halaman dan bersilaturahmi Lebaran dengan sanak saudara.

Baca juga: Tips Jitu Cuti Disetujui Atasan agar Libur Lebaran Bisa Lebih Panjang

Prof. Zubairi Djoerban, Sp. PD-KHOM FINASIM, Ketua Satgas Covid-19 untuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan transisi pandemi menjadi endemi harus dilakukan secara bertahap.

Ia menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menentukan sehingga penyebaran Covid-19 ini dikatakan sebagai endemik.

Pertama, risiko penularan Covid-19 rendah dengan positivity rate yang juga menurun.

Kedua, vaksinasi usia dewasa dan usia lanjut yang sudah melebihi 70 persen dari populasi.

Tingkat keterisian rumah sakit yang rendah, kasus aktif yang turun drastis dan angka kematian yang rendah juga menjadi indikator Indonesia siap masuk fase endemik.

"Tetap waspada dan jangan jemawa karena bisa saja ketika sudah memasuki endemi, tingkat kasus aktif virus Covid-19 ini akan meningkat," pesan Prof. Zubairi dalam Webinar Nasional “Perlindungan Keluarga untuk Transisi Masa Pandemi ke Endemi” secara virtual, kemarin.

 Webinar Nasional ?Perlindungan Keluarga untuk Transisi Masa Pandemi ke Endemi? yang digelar secara virtual, Selasa (12/04/2022). Biodef Webinar Nasional ?Perlindungan Keluarga untuk Transisi Masa Pandemi ke Endemi? yang digelar secara virtual, Selasa (12/04/2022).
Agar tetap bebas infeksi Covid-19 selama mudik, spesialis penyakit dalam ini berpesan untuk mengurangi bicara saat berada di kendaraan umum.

Misalnya ketika kita mudik Lebaran menggunakan pesawat terbang dan kereta api.

"Risiko menjadi naik ketika ada ruangan banyak orang, dalam satu ruangan cukup lama," katanya.

Pada situasi seperti itu, interaksi harus benar-benar dijaga dan tetap menggunakan masker.

Baca juga: Simak, Bawaan Wajib Saat Tarawih di Masjid untuk Cegah Covid-19

Prof. Zubairi juga menyarankan kita mengutamakan pertemuan atau silaturahmi di luar rumah saja untuk menekan risiko penyebaran virus.

Selain itu, kita dianjutkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan termasuk mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri.

Pola hidup bersih di masa transisi pandemi

Menerapkan pola hidup bersih masih sangat penting guna melindungi diri dan keluarga dari penyebaran Covid-19.

Biodef body washRhian Syahzana Biodef body wash

Langkah yang juga perlu adalah mandi setiap hari dengan sabun berbahan antiseptik untuk menambah proteksi diri, seperti Biodef dari Paragon Halal Laboratories.

Produk ini terbuat dari dua bahan aktif alami, yaitu Mentha Piperita Essence sebagai antiseptik alami dan Natural Glycerin yang berfungsi untuk melembapkan kulit.

Seluruh produk Biodef dijanjikan telah lolos uji dermatologically tested serta hypoallergenic.

Dengan tiga varian berbeda, Biodef diformulasikan untuk berbagai jenis kulit mulai dari kering, berminyak hingga sensitif.

"Melindungi dan mencegah kuman, bakteri, dan virus masuk kedalam kulit, Biodef dapat diandalkan oleh smart moms dimanapun dan kapanpun," kata Khikin Indahsari, Group Head Personal Care PT Paragon Technology and Innovation.

Baca juga: Biodef, Sabun Antiseptik Alami untuk Bantu Tangkal Virus Covid-19

Produk ini juga diharapkan dapat memberikan cara pandang baru bagi masyarakat untuk lebih dekat ke situasi endemik. 

Dimulai dari kesadaran akan kebiasaan hidup sehat pada tingkatan sosial terkecil, yaitu keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com