Sejalan dengan konsep pendirinya terdahulu yang terkenal dengan produk peti kemas atau koper perjalanan, pameran ini pun mengusung konsep serupa.
Benoit menyatukan 200 visioner modern dalam sebuah insiasi kreatif sebagai penghormatan untuk produk koper pertama Luois Vuitton yang ikonik.
Pameran ini juga melibatkan para seniman untuk berkolaborasi merancang desain tas perjalanan.
Di antaranya adalah Jean-Michel Othoniel, Stephen Sprouse, Cao Fei dan Jwan Yosef, serta arsitek untuk Frank Gehry dan Peter Marino.
Kemudian ada pula kolaborasi dengan merek fesyen lainnya seperti Supreme, Lego serta boy group Korea BTS dan perenang Paralimpiade, Theo Curin dan tokoh lainnnya.
Masing-masing diberi sebuah kotak berukuran 50cm x 50cm x 100 cm beralaskan kanvas kosong untuk dikreasikan masing-masing talent yang ikut berkolaborasi.
Mereka diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi inovasi secara kreatif dan imajinatif.
Sejumlah spektrum pun terlihat seperti ekspresi mimpi, ketakutan, ide, harapan sampai refleksi yang spektakuler yang mencakup penggabungan masa lalu, sekarang dan masa depan.
"Louis Vuitton adalah perpaduan antara sejarah, tradisi, inovasi dan modernitas. Kami selalu penasaran dan ingin bereksplorasi lebih jauh," ujar Benoit.
Pameran untuk merayakan dua abad berkarya ini bertujuan untuk tur keliling dunia. Lokasi pertama yang menjadi tempat pameran adalah di rumah sekaligus warehouse Louis Vuitton di Asnieres, Perancis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.