Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2022, 15:28 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Perayaan Paskah identik dengan telur yang dicat warna-warni, membuatnya indah dipandang mata.

Sejumlah kalangan bahkan memiliki tradisi mewarnai telur khusus menjelang Perayaan Paskah bersama keluarga dan anak-anaknya.

Selain telur, biasanya dipakai pula cokelat yang berbentuk telur untuk dihias dengan meriah.

Telur Paskah melambangkan kelahiran kembali yang jadi inti perayaan keagamaan bagi umat Katolik ini.

Baca juga: Salam Paskah dari Kate dan William di Tengah Pandemi Covid-19

Makan telur Paskah yang dihias warna-warni, apakah aman?

Telur warna-warni memang indah dan menambah semarak maupun dekorasi perayaan Paskah.

Namun setelahnya, rasanya sayang untuk membuang telur-telur tersebut sehingga kita berpikir untuk memakannya, seperti telur biasa.

Pertanyaannya, apakah tindakan tersebut aman untuk kesehatan?

Baca juga: Sambut Paskah, Nike SB Dunk High Pro Pakai Nuansa Pastel

Telur Paskah sebenarnya aman dikonsumsi asalkan direbus sampai benar-benar matang untuk mengurangi kemungkinan bakteri seperti salmonella.

Baik kuning dan putih telur harus keras setelah direbus untuk memastikannya bebas bakteri.

Jangan terlalu cepat mengeluarkan telur dari air mendidih karena akan menjadi lunak dan kurang matang.

Tapi jangan juga terlalu lama karena akan membuat kondisi dan rasanya terganggu.

Ilustrasi melukis telur Paskah.WIKIMEDIA COMMONS/SATYNEK Ilustrasi melukis telur Paskah.
Jika kita berniat memakan telur Paskah yang sudah dihias, pastikan untuk menggunakan pewarna makanan tradisional yang aman atau pewarna alami saat menghiasnya.

Dengan cara ini, tidak ada bahan kimia atau zat berbahaya yang akan meresap ke dalam telur atau bersentuhan saat kita memakannya.

Baca juga: 5 Cara Nikmati Momen Paskah di Tengah Pandemi Corona

Meski demikian, telur Paskah yang sudah terlalu lama dipajang tidak disarankan untuk dimakan.

Food & Drug Administration Amerika Serikat menyatakan kita tidak boleh makan telur matang atau hidangan telur yang telah keluar dari lemari es selama lebih dari dua jam.

Larangan serupa juga berlaku jika telur telah berada lebih dari satu jam ketika cuaca panas karena lebih rentan bakteri.

Bahkan atau lebih dari 1 jam saat suhu di atas 90° karena lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri.

Jika bakteri tumbuh maka kita akan berisiko tertulat penyakit dengan berbagai gejala termasuk muntah, diare, sakit perut, atau flu.

Baca juga: Harga Telur Masih Tinggi, Ini 5 Alternatif Makanan Kaya Protein

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com