Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jitu Mengajarkan "Toilet Training" pada Balita

Kompas.com - 17/04/2022, 18:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Mengajarkannya pada anak laki-laki

Pendiri Parental Questions, Mo Mulla mengatakan, anak laki-laki cenderung lebih siap untuk toilet training ketika mereka secara fisik mampu menangani tugas itu.

"Maka dari itu, bagi orangtua yang memiliki anak laki-laki harus lebih aktif dalam mengajarkan putra mereka melalui proses pelatihan," saran dia.

Baca juga: Mulai Toilet Training di Waktu Malam

Ada pun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengajarkan anak laki-laki untuk toilet training meliputi:

• Jadikan itu sebagai permainan

Sebuah studi kecil tahun 2015 terhadap siswa laki-laki di sekolah menengah menemukan bahwa mengubah pembelajaran menjadi permainan melalui program yang menawarkan poin, lencana, dan peringkat dapat meningkatkan motivasi, serta meningkatkan kinerja mereka.

Untuk alasan ini, Mulla sangat merekomendasikan kita mengubah toilet training menjadi kegiatan yang menyenangkan seperti permainan.

Misalnya, kita dapat mencoba mengarahkan anak ke kursi pispot atau menyembunyikan barang-barang yang berhubungan dengan hal itu seperti kursi pispot anak atau buku cerita yang berfokus pada toilet.

Kemudian, saat mereka sudah menemukannya, kita bisa menjelaskan untuk apa mereka menggunakan kursi pispot.

• Biarkan anak memilih pakaian dalam sendiri

Menurut psikososial, Erik Erikson, anak-anak antara usia 18 bulan dan tiga tahun menjadi sangat fokus pada pengembangan rasa kemandirian mereka sendiri.

Itulah mengapa pada tahap ini, merupakan ide yang baik untuk mendorong otonomi itu dengan membiarkan mereka membuat beberapa keputusan sendiri.

Baca juga: 5 Kesalahan dalam Toilet Training

Misalnya, membiarkan mereka memilih pakaian dalam yang diinginkan dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri dan aman.

Jadi, begitu putra kita berhasil menggunakan kursi pispot selama beberapa minggu, Mulla menyarankan untuk melibatkannya dalam proses belanja pakaian dalam.

"Biarkan anak memilih warna dan motif lucu yang disukainya. Ini akan menjadi motivasi untuk mendorongnya melalui sisa toilet training," terangnya.

• Latih anak melalui transisi ke berdiri

Meskipun anak laki-laki dapat duduk di kursi pispot untuk buang air kecil pada tahap awal latihan, pada akhirnya, kita mungkin perlu mengajarinya cara berdiri dan membidik sehingga dia memiliki pilihan.

Menurut seorang dokter anak dan salah satu pendiri Pathfinder Health, Dr Paul Patterson, orangtua bisa menunggu sampai anak belajar buang air kecil dan besar di kursi pispot secara konsisten selama beberapa minggu sebelum mencoba ini.

Dia pun merekomendasikan untuk membantu anak belajar membidik sambil berdiri dengan meletakkan sesuatu yang menarik di kursi pispot.

Kemudian, mintalah anak berdiri di dekat kursi pispot dan instruksikan untuk memegang ujung penis yang jauh, di pangkalnya, untuk membantunya mengontrol buang air kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com