Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jitu Mengajarkan "Toilet Training" pada Balita

Kompas.com - 17/04/2022, 18:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 • Tips lainnya

Tidak peduli jenis kelamin anak kita, Dr Agarwal sangat merekomendasikan kita untuk memberikan penguatan positif dengan memuji mereka setiap kali mereka membuat kemajuan daripada menegur atau menghukum mereka karena kecelakaan.

Misalnya, kita dapat menghadiahi mereka dengan stiker, hak istimewa, atau mainan dan suguhan lain untuk keberhasilan toilet training.

Bahkan, hanya sekadar memberi mereka tos, pelukan, atau tepuk tangan saat mereka menggunakan kursi pispot dengan benar bisa sangat memotivasi mereka untuk terus mencoba.

Studi di kelas pada anak kecil juga menunjukkan bahwa penguatan nonverbal, seperti senyum ceria atau memberikan jempol sangat efektif dalam meningkatkan motivasi.

•Berkonsultasi dengan dokter anak

Apabila anak kita belum dapat menyelesaikan toilet training pada usia tiga tahun, Mulla merekomendasikan kita untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

Ada berbagai macam alasan mengapa upaya kita mungkin tidak berhasil dan dokter bisa membantu kita menemukan akar masalahnya, melakukan pemeriksaan fisik jika perlu, serta menawarkan panduan khusus tentang cara melanjutkannya.

Baca juga: Mengapa Anak Sulit Lepas dari Popok Sekali Pakai?

Salah satu alasan mengapa toilet training mungkin tidak berhasil adalah karena anak kita belum mengembangkan koordinasi, kontrol otot, atau keterampilan verbal yang diperlukan.

Selain itu, jika anak kita baru-baru ini mengalami situasi emosional seperti pindah ke rumah baru atau ada kematian dalam keluarga, itu bisa menghalangi keberhasilannya dalam pelatihan.

Meski jadi penyebab yang kurang umum, terkadang masalah anatomi juga dapat menyulitkan anak untuk menyelesaikan toilet training.

Patterson pun mencatat, sembelit dapat membuatnya sangat sulit untuk berhasil dengan toilet training, tetapi ini mudah diatasi dengan meningkatkan serat dalam makanan anak.

Di sisi lain, anak yang merasa terlalu terintimidasi dengan toilet training akan menolak menggunakan kursi pispotnya.

Dalam hal ini, biasanya yang terbaik adalah memberi tahu anak bahwa mereka sudah besar dan membiarkan mereka mengambil alih penggunaannya.

Setelah itu kita bisa menghargai perjalanan toilet training mereka yang berhasil dengan penuh perhatian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com