Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2022, 07:06 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Masing-masing anggota keluarga Trapp menyadari, tinggi badan mereka tidaklah wajar untuk ukuran kebanyakan orang.

"Ketika saya di kelas satu, saya lebih tinggi dari guru saya," kata Scott.

Keluarga Trapp sudah terbiasa diperhatikan atau dikomentari orang lain ketika berada di muka umum.

Namun, mereka belajar untuk menerima kondisi genetik mereka dan memanfaatkan hal itu untuk terlibat dalam percakapan dan mengedukasi orang lain.

Baca juga: Cetak Rekor Dunia, Issy Watson Burpee 829 Kali dalam 1 Jam

"Bisa bertemu orang baru yang menanyakan tinggi badan saya adalah sesuatu yang paling saya sukai," ujar Adam.

Keluarga Trapp juga menghadapi situasi sulit yang hampir tidak pernah dirasakan kebanyakan orang dengan tinggi badan rata-rata.

"Kalau saya bangun terlalu cepat, saya akan pingsan dan jatuhnya lama," sebut Savanna seraya bercanda.

Sehari-hari, anggota keluarga Trapp harus menunduk saat melewati pintu, mendapatkan pengalaman berbelanja yang tidak menyenangkan, dan kesulitan dalam mengendarai mobil karena kaki mereka yang panjang.

Namun, sebagian besar rutinitas yang mereka jalani tidak jauh berbeda dari keluarga lainnya.

Baca juga: Tumpuk 4 Telur, Pria Ini Kembali Pecahkan Rekor Dunia

"Saya masih memakai celana saya dengan mengangkat satu kaki seperti kebanyakan orang. Hanya saja ukuran celana itu benar-benar panjang," kata Adam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com