Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Merek Jam Tangan Unik yang Menerjemahkan Ulang Konsep Desain Arloji

Kompas.com - 18/04/2022, 08:54 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

KOMPAS.com - Desain tradisional dan antik sudah lama menjadi kiblat atau acuan bagi watchmaker ternama untuk merancang koleksi jam tangan.

Namun di tengah "mewabahnya" tren vintage di industri horologi, merek jam independen yang menawarkan desain radikal mulai banyak bermunculan.

Mungkin, sekitar lima sampai 10 tahun yang lalu orang tidak mengenal nama-nama brand seperti Urwerk atau HYT.

Namun sekarang, popularitas merek jam tangan independen semacam itu kian meningkat sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi jam tangan antik di pasaran.

Tren vintage membuat mayoritas watchmaker saat ini merujuk pada model terdahulu yang mengutamakan warisan perusahaan ketimbang memilih desain kontemporer.

Bahkan, Hublot yang dikenal sebagai pembuat jam kontemporer juga "ikut-ikutan" menjadi pemuja estetika vintage lewat jajaran koleksi Big Bang dan Classic Fusion terbaru.

Hasilnya? Akses untuk mendapatkan kreasi antik keluaran Patek Philippe, Hublot, atau Audemars Piguet semakin terbatas.

Lantas, apa yang harus dilakukan kolektor jika mereka kesulitan memeroleh model Nautilus, Big Bang, atau Royal Oak yang mereka inginkan?

Mau tidak mau, kolektor dipaksa untuk mencari sesuatu yang berbeda dan benar-benar baru.

Di sinilah, pembuat jam independen masuk dengan menggunakan pendekatan desain yang futuristik, tidak seperti kebanyakan watchmaker Swiss yang kuno.

Pasar untuk desain jam tangan futuristik mulai tumbuh, dan kolektor tertarik pada kreasi yang unik dan tidak biasa.

Namun, apa yang terjadi pada tren vintage kembali terulang: permintaan jauh melebihi pasokan yang ada.

Pembuat jam independen hanya merilis koleksi dalam jumlah terbatas, sekitar 200 unit per model setiap tahunnya.

Sampai sejauh ini, ada empat pembuat jam independen yang menjadi sorotan.

Satu kesamaan yang dimiliki keempat watchmaker ini, semuanya mampu menciptakan bahasa desain baru pada sebuah penunjuk waktu.

1. MB&F

MB&F HM3 Frog MB&F HM3 Frog

Max Busser and Friends (MB&F) mengubah cara pandang kita terhadap arloji.

Jajaran koleksi yang disuguhkan terinspirasi dari hasrat masa kecil Busser, yaitu fiksi ilmiah, superhero, pesawat, dan mobil, yang diperkuat oleh kecintaan putrinya pada binatang.

Sebelum mengetahui seperti apa model yang diusung brand ini, ada satu fakta menarik yang perlu diketahui.

Pada setiap keterangan pers, MB&F selalu mencantumkan siapa saja sosok yang terlibat dalam mengerjakan suatu karya.

Melalui cara ini, MB&F mendukung pengrajin independen yang menjadi tulang punggung perusahaan.

Salah satu kreasi watchmaker yang terbilang berani adalah HM3 Frog.

Meski terkesan nyeleneh, HM3 Frog memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan pembuatan jam tangan mekanis kelas atas yang sangat tradisional.

Selama menjadi CEO Harry Winston --pembuat perhiasan mewah AS dan arloji Swiss, Busser menciptakan model Opus yang juga memiliki desain futuristik.

Ini membuktikan, keinginannya untuk mendobrak batas sembari memamerkan estetika yang aneh dan indah di dunia jam tangan sudah berada di benaknya sejak lama.

Dalam satu kesempatan, Busser membicarakan soal masa depan desain horologi.

"Di satu sisi, pemain besar akan berfokus pada produk ikoniknya, sedangkan di sisi lain sekelompok kecil pengrajin kreatif akan menulis bab baru dalam sejarah pembuatan jam," jelasnya, seperti dilansir laman Highsnobiety.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MB&F (@mbandf)

Busser juga menekankan pentingnya setiap pembuat jam untuk menempatkan banyak kreator produk dan pengambil risiko di jajaran eksekutif.

Lalu, apakah pertumbuhan merek jam independen dengan konsep dan ide yang lebih modern akan terjadi?

"Selama pemasar dan direktur keuangan yang mengatur bisnis, hal itu tidak mungkin terjadi," tutur Busser.

"Bahkan sebagian besar pembuat jam independen pendatang baru merancang arloji yang lebih kurang mirip jam saku di abad ke-19 atau bahkan abad ke-18."

"Saya lelah melihat tren vintage ini akan menghambat kreativitas di industri jam tangan setidaknya selama lima hingga 10 tahun ke depan," imbuhnya.

2. De Bethune

De Bethune Kind of Blue De Bethune Kind of Blue
Sama seperti rata-rata watchmaker independen, De Bethune membangkitkan gagasan tentang desain jam tangan yang tiada batas.

Namun, pembuat jam Swiss itu menawarkan sesuatu yang sedikit lebih spiritual.

Melalui karyanya yang dinamai "Kind of Blue", De Bethune seolah-olah memanfaatkan keterikatan emosional pecinta jam pada suatu warna.

Nama Kind of Blue diambil dari album musisi jazz Amerika, Miles Davis berjudul sama yang dirilis pada 17 Agustus 1959.

Di samping menyuguhkan estetika kontemporer, De Bethune juga memberikan ornamen unik berupa bebatuan luar angkasa yang cantik.

Kita ambil contoh DB28 Kind of Blue Tourbillon Meteorite yang dilepas pada 2017.

Pada arloji tersebut, terdapat sepotong batu meteorit yang jatuh dari luar angkasa sekitar 4.000 tahun lalu.

Batu meteorit ini kemudian dioksidasi, dipotong, dan didekorasi sedemikian rupa demi menghasilkan citra kosmos di bagian dial.

Terlepas dari bahasa desain yang futuristik itu, De Bethune masih mempertahankan estetika yang cenderung klasik pada berbagai model arloji lain.

Denis Flageollet, master watchmaker sekaligus salah satu pendiri merek menilai, rata-rata konsumen De Bethune menyukai arloji yang dibuat dengan cermat dan penuh keahlian.

Konsumen mencari timepiece yang nyaman ketika dipakai beraktivitas, meskipun beberapa orang menganggap jam tangan buatan De Bethune adalah karya seni yang berlebihan untuk penggunaan sehari-hari.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by De Bethune (@de_bethune)

Gaya kontemporer pada desain tradisional inilah yang membuat De Bethune istimewa.

Teknologi floating lug yang diperkenalkan --misalnya, dirancang sangat fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan segala bentuk dan ukuran pergelangan tangan.

Hampir setiap detail di bagian dial dibuat sendiri oleh perusahaan, mulai dari kumpulan bintang yang dipotong menggunakan laser, jalur galaksi Bima Sakti, hingga jembatan berbentuk delta.

Komponen logam yang teroksidasi dipanaskan pada suhu yang berbeda agar terlihat seragam dengan paduan logam lainnya.

3. Urwerk

Urwerk UR 102 Urwerk UR 102
Felix Baumgartner dan Martin Frei memiliki gagasan yang relatif abstrak dan filosofis dalam pembuatan jam tangan.

Nama Urwerk berasal dari dua kata, Pertama adalah Ur, peradaban Sumeria yang terletak di wilayah Mesopotamia.

Kemudian, Werk diambil dari kata dalam bahasa Jerman yang berarti bekerja, menciptakan, mengembangkan, dan membangkitkan emosi.

Dalam koleksinya, Urwerk masih menjunjung tinggi dan mempertahankan tradisi pembuatan jam tangan mekanis Swiss.

Tetapi, kebanyakan model yang ditawarkan Urwerk rasanya kurang cocok bagi pemula.

UR 102, model pertama watchmaker itu memiliki desain yang melampaui batas dan cenderung membingungkan layaknya perangkat yang biasa terlihat pada film fiksi ilmiah.

Alih-alih menunjukkan layout jam tangan konvensional, mekanisme di bagian dial justru mengingatkan kita akan satelit atau planet yang bergerak melintasi langit.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by URWERK Geneve (@urwerkgeneve)

Hanya ada satu penanda jam yang ditampilkan, sedangkan 11 penanda jam lainnya disembunyikan. Intinya, Urwerk memaksa pengguna untuk berfokus pada waktu saat ini.

UR 102 terbilang kurang praktis jika kita memakainya untuk mengikuti rapat atau membuat jadwal penting.

Urwerk UR 210 Urwerk UR 210

Memang, detail rumit itulah yang ingin ditegaskan Urwerk, bukan kepraktisan dalam membaca waktu.

Model lainnya, UR 210 terasa lebih mendekati artefak masa depan ketimbang jam tangan.

UR 210 memiliki indikator satelit yang mengorbit pada kubus besar yang berputar.

Terlepas dari bentuk cangkang yang kokoh, jam tangan ini terasa ringan ketika digunakan.

Banyak tokoh dan pesohor yang mengoleksi kreasi buatan Urwerk, seperti desainer Ralph Lauren yang memakai UR 210.

Legenda NBA Michael Jordan juga memiliki beberapa model Urwerk, termasuk UR 220 yang di-custom dengan aksen merah khas Chicago Bulls.

Sementara itu, arloji pilihan bintang Iron Man, Robert Downey Jr adalah UR 110 RG.

4. HYT

HYT Hasteroid HYT Hasteroid

Heroes of Your Time (HYT) bangkit kembali dengan rebranding penuh sembari tetap memertahankan karakteristik perusahaan yang unik: memasukkan cairan ke dalam penunjuk waktu.

Seiring dengan rebranding itulah, HYT mengenalkan timepiece Hasteroid dalam cangkang karbon yang dilapisi titanium.

Dalam sebuah tabung kapiler transparan yang melingkar di bagian dial, perusahaan memasukkan cairan berwarna hijau yang berfungsi menunjukkan retrograde hour.

Umumnya, jam tangan dengan fitur retrograde hour diberi hand atau jarum yang bergerak melintasi sebuah skala. Setelah mencapai akhir siklus, jarum tersebut akan kembali ke titik awal untuk bergerak lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by HYT (@hytwatches)

Mekanisme ini juga diterapkan pada Hasteroid. Bedanya, indikator yang digunakan bukan jarum, melainkan tabung yang diisi cairan hijau tadi.

Gaya desain arloji terinspirasi dari koloni, kota, dan kapal luar angkasa di film Star Wars.

Pesan utama yang ingin disampaikan HYT, jam tangan ini bukanlah perpaduan antara desain retro dan futuristik, namun benar-benar jauh melihat ke masa depan.

Baca juga: Jam Tangan Tipis Piaget, Tebalnya Hanya 2 Milimeter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Hypebeast
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com