Oleh drg. Citra Kusumasari, Sp.K.G.(K), Ph.D.
SALIVA atau air liur adalah cairan tubuh pelindung terpenting di dalam rongga mulut. Air liur memiliki berbagai fungsi, seperti pembersihan sisa makanan dan bakteri, menetralkan kondisi lingkungan rongga mulut yang rusak akibat asam dan basa kuat, mengandung kalsium yang membantu dalam proses remineralisasi gigi, memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antivirus.
Air liur mengandung sejumlah protein yang berperan dalam melindungi jaringan mulut, seperti lysozyme, lactoferrin, lactoperoxidase, immunoglobulins, agglutinin, dan mucin. Air liur mengandung 99.5 persen air, 0.3 persen protein anorganik, dan 0.2 persen substansi lainnya.
Protein air liur memiliki 5 peran, yaitu: untuk aglutinasi mikroba, lisis membran mikroba, anti jamur, antivirus, dan proses pengaturan imun pada jaringan mukosa. Selain itu, air liur memiliki peran yang sangat penting dalam menetralkan kondisi asam.
Baca juga: Kenapa Air Liur Keluar Terus Saat Puasa? Ini Kata Dokter
Derajat keasaman (pH) air liur ditentukan oleh komposisi elektrolit dalam air liur. Jika terjadi perubahan pada komponen air liur, maka pH dapat memengaruhi fungsi dan perannya dalam rongga mulut, sehingga dapat menimbulkan efek yang berbahaya bagi kesehatan rongga mulut.
Selain itu, cairan rongga mulut merupakan spesimen biologis yang non-invasif yang mudah digunakan sebagai bahan diagnosa untuk berbagai penyakit dan situasi klinis.
Kondisi saat berpuasa
Bulan Ramadan adalah bulan ke-9 di dalam kalender Islam dan umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalankan puasa (tidak makan dan minum), mulai dari matahari terbit sampai terbenam selama satu bulan penuh.
Normalnya, air liur berfungsi sebagai faktor kritis untuk menjaga kesehatan mukosa mulut. Ketika puasa, mulut tidak berfungsi untuk makan dan minum dengan normal sehingga kelenjar air liur menjadi kurang aktif. Hal itu menyebabkan produksi air liur menurun dan terjadi perubahan derajat keasaman (pH) air liur.
Baca juga: 8 Tips Mengatasi Bau Mulut yang Sering Timbul Saat Puasa
Berbagai laporan mengenai perubahan metabolik yang dihubungkan dengan puasa, antara lain: berat badan menurun dan dehidrasi. Perubahan tersebut memungkinkan terjadinya risiko tambahan pada individu yang memiliki penyakit diabetes dan hipertensi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.